Thursday, January 31, 2013

MENEJEMEN WAKTU IBU

             Menjadi seorang ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia yang tidak ada tandingannya. Hehe, narsis sedikit. Tapi memang benar adanya insyaAllah.  Bahkan, tidak semua orang bisa menikmati jabatan ini dengan maksimal. Apalagi bapak-bapak, tidak mungkin bisa menggantikan peran seorang ibu. Ketidakmaksimalam ini dikarenakan banyak seorang wanita yang memilih duo jabatan, trio bahkan lebih. Jabatan lain itu bisa bekerja kantoran, bisnis atau yang lainnya. Bisa juga ada faktor lainnya. Namun, semua itu adalah pilihan. Yang jelas, apa pun pilihannya seorang ibu itu selalu luar biasa.

             Ketika masih kecil dulu, saat bangun tidur di pagi hari, selalu melihat ibuku sudah selesai mengerjakan beberapa pekerjaan rumah. Saat semua anggota keluarga masih terlelap, ternyata ibu sudah memulai jam kerjanya. Beliau jarang sekali mengeluh capek atau pun sakit. Kesehatan menjadi prioritas utama bahkan untuk suami dan anak-anaknya. Beliau sangat teliti dengan kebutuhan suami dan putera-puterinya. Soal waktu, kami sebagai anak, serasa tidak perlu alarm untuk deadline jadwal penting kami. karena ibu sudah akan mengingatkan kami sebelum kami memintanya. Begitulah ibu mendidik kami.

                Sekarang, saat giliranku mengemban jabatan penting nan luar biasa ini, aku semakin mengerti dan memahami. Semua yang telah diajarkan oleh ibuku di masa itu, adalah bekalku untuk menjalankan amanah luar biasa ini.

                Memang benar dan sungguh benar. Sebagai seorang ibu, aku harus lihai mengatur segala kebutuhan diri dan keluarga. Menejemen waktu yang dulu diajarkan ibuku, bahkan saat aku gemar ikut organisasi di sekolah dan dikampus, materi 'menejemen' itu sangat bermanfaat. Aplikasi ini sungguh nyata, bukan sekedar teori belaka. Aku merasa sangat ketinggalan dan jauh di belakang jika banyak pekerjaan yang belum terselesaikan di rumah. Impianku adalah menjadi seorang ibu yang luar biasa dan menejemn waktu menjadi salah satu ujian yang tidak gampang namun bukan berarti tidak bisa ditaklukkan.

                Kekuatan jasmani, rohani menjadi penting untuk disatukan dalam menjalankan amanah ini. bagaimana menjalani hari demi hari dengan tantangan demi tantangan yang ada. Sungguh nikmat. Aku ingin mengukir sebuah sejarah, menjadi seorang ibu yang luar biasa, punya karya dan didambakan dalam kebaikan, minimal untuk dan oleh anak-anak, suami dan keluarga. Ah, indahnya ...

Para ibu, sukses selalu ...

2 comments:

Christanty Putri Arty said...

mbaaak aku suka dengan tulisannya :) semoga bermanfaat bagi yang membaca khususnya ibu2 seperti daku. Tetap smangat menulis :)

Tri [Hida Azzam] said...

Aamiin, iya Mbak sama-sama. Semoga bisa terus bisa menulis, kadang semangatnya naik turun mbak :-)