Tuesday, August 24, 2010

Islam Vs Ramadhan


Ya Allah, segala puji bagiMu, atas segala rahmat dan nikmat yang telah Engkau berikan.
Mohon maaf untuk segala khilaf hati dan jiwa, serta fisik ini...
tunjukkanlah selalu jalan terangMu,
jangan Kau palingkan aku dariMu,
Ya Rabb, Yang Maha Pengasih dan penyayang.

Sudah kah kita bersyukur hari ini?
sudahkan kita memaksimalkan potensi diri kita hari ini?
sudahkan kita mengerahkan segalanya untuk ibadah terbaik kita di bulan yang suci ini?

Alhamdulillah, segala puji bagiNya atas segala nikmatNya.

di sebuah sudut kampung kecil di sby, ada seorang anak remaja, gadis belia yang hidup sederhana.
perjuangan selalu menghiasi hari2nya, amanahnya menguliahkan adhek semata wayang dan amanah untuk impian2ya dan orang tuanya.
Nia, gadis yang dengan semangat membaranya, sedang bekerja dan dengan semangat membaranya pula mulai menghafal ayat-ayatNya, Al Qur'anul Kariim, di sebuah lembaga pembelajaran Al Qur'an di kotanya.

Dengan segala keterbatasannya, dicurahkan segala kemampuannya untuk mencari ilmu dan mewujudkan impian ortunya, untuk menjadikan adheknya seorag sarjana.
Nia sendiri sudah mengantongi gelar sarjana setahun yang lalu, berkat kerja tim keluarganya yang sangat kompak, pendidikan keluarganya sangat terjaga.
Meski semuanya dalam keterbatasan, namun keluarga nia sangat mengutamakan pendidikan, tak terkecuali pendidikan agama.
Karena Islam adalah tiang agama.
"Dengan mengejar akhirat, dunia pun akan kau dapat"

Nia, Bentuk syukurnya karena telah dipertemukan dengan Ramadhan, diwujudkannya dengan melakasanakan target harian pra, waktu, dan pasca ramadhan.
Mulai tilawah Al Qur'an, tarawih, qiyamul lail, sedekah, hingga i'tikaf.
nia sangat bersyukur karena kelompok mengajinya selalu mengontrol aktifitas itu.
meski kelihatan terpaksa dengan target, namun semuanya sangat membantu nia memaksimalkan segalanya.
"kadang keberhasilan berawal dari keterpaksaan"

DEngan beberapa kali melaksanakan tarawih di masjid yang berbeda, nia menjadi lebih tahu bahwa Islam itu berwarna.
Warna yang kadang berujung percekcokan, yg seharusnya menjadi keanekaragaman yang indah.
hemmmmmm.....
tak ayal juga dengan pengalaman nia di suatu waktu saat dia shalat tarawih di deket tempat kosnya.
Saat2 seperti ini lah kadang mata dan fisik Nia yang sudah capai, mulai terhanyut untuk segera menunduk-nunduk, bahkan sampai tersungkur sujud, untuuuuuuung, gak ada bantal guling dan selimut.... hehehehe.... jadi berabe deh niat tarawih kalau sampai terhanyut... :-)

Muraja'ah hafalan adalah rumus ajaib Nia untuk menghilangkan kantuk, diurut ayat2 hingga runtut, dan eeeeee... teryata, mendadak tiba2 ada yang nyletuk, "mbak, tadi kepanjangan huruf 'lam'-nya,,,"
glekkkk.....!!!! nia menoleh dengan senyum agak nyungut, ''dia ingat2 dan dia benerin lagi tajwid murojaahnya.' dan amat sungguh istimewa, setelah dengan sedikit perkenalan, suara cletukan tadi ternyata adalah dari seorang ustadzah, istri penceramah yang sedang menggebu-nggebu memberi khutbah.
"hemmmm.... subhanallah, aku bersanding dengan ustadzah, penghafal Al Qur'an pula... suaminya juge keren pula. Semoga Aku bisa menjadi seperti dirinya, dan mendapatkan suami yang sholeh juga. Amiiin3x"

ternyata, Islam itu meski berbeda-beda kalau hati selalu terbuka Yaaaa selalu indah lah yaaa....
Subhanallah....
Islam is beautiful...

Ya Allah, berkahilah hidup kami, ijinkan kami mendulang amal di bulan suciMu,
dan ampunialh semua dosa khilaf diri dengan kuasaMu...
Amiin Ya RAbbal'alamiin

Monday, August 2, 2010

LOading Ramadhan...

















Ya Allah, ramadhan sebentar lagi akan datang...
ijinkanlah diri ini bertemu dengannya...
dan memberikan sambutan terbaik untuk kedatangannya...

Ramadhan...
adalah bulan petunjuk, (nuzulul Qur'an) di dalamnya AL Qur'an diturunkan, petunjuk kehidupan yang agung diturunkan untuk ummat Islam, agar selamat dunia dan akhirat.
Ramadhan...
adalah bulan puasa, kesempatan bagi kita untuk mentarbiyah diri secara rukhiyah, fisik, dan akhlak,, dengan bonus pahala yang berlimpah ruah.
Ramadhan...
adalah bulan doa dan munajad, Allah mengobral pahala, pintu rahmat dan pengampunan, untuk ummatNya yang besungguh-sungguh menjemputnya.

berhubungan dengan keutamaan doa, ada 3 kelompok orang yang tidak akan tertolak doanya. Mereka itu adalah :
1. Orang yang teraniyaya
2. Orang yang bepergian dalam rangka ketaatan pada ALLah
3. Orang yang berpuasa (merujuknya pada puasa Ramadhan)
Para malaikat akan selalu mendoakan orang yang berpuasa dan memintakan ampun untuknya sampai ia berbuka. WAktu yang paling bagus untk berdoa saat kita puasa adalah saat menjelang berbuka, dan dengan amalan yang banyak maka Allah akan mengabulkan doa kita.

saat Allah mengabulkan doa ummatNya dengan ibadahNya, di lain hal ALlah akan menolak doa orang yang makan, minum, dan pakaian yang didapat tidak dengan cara dan harta yang halal.
dan ketika Allah belum mengabulkan doa kita, bisa jadi Allah rindu tangisan kita, atau bisa juga Allah akan mengganti doa kita di akhirat kelak.
Jadi, jangan lah lelah berdoa, karena tidak akan pernah sia-sia.

Allah sangat menyukai hambanya yang berlomba dalam hal kebaikan, apalagi di bulan ramadhan.
Maka, kita harus menumbuhkan OBSESI ibadah kita....
OBSESI perlombaan menjadi yang terbaik dalam beribadah padaNya...
di antara OBSESI amalan ramadhan yang bisa kita lakukan adalah
1. Sedekah : harta, amal, dan yang paling lemah adalah sedekah senyuman :-)
2. Qiyamul Lail
3. I'tikaf
4. Khatam Al Qur'an (tilawah, tadabbur, mengamalkan, dan mendakwahkan)
5. Umrah (bagi yang mampu)

Ada sekuntum hari
Dimana wanginya mengharumi bumi sepanjang waktu
Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq berlimpah
Menyatu pada segala inti hidup
Adalah Ramadhan
Ia bertelaga bening
Airnya mutiara maghfiroh
Gericiknya dzikir dan tadarrus
Tepianya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati
Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu
Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia
Ia rahasia
Tak sekedar lapar dahaga
Tapi sesungguhnya itulah hakekat cinta
Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Alloh
Karena dengan lapar dan haus
Kita bisa lebih menyadari bahwa kita tak berpunya
Bisa lebih memahami
Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu
Di antara kemahaluasan-Nya
Ia sepantasnya dirindukan
Karena ia lebih
Di cakrawala bertebar pengampunan, rakhmat
Dan segala kebaikan
Juga nuzulul qur’an dan lailatur qodar

Sumber : nge-date d bawah ka'bah asrama haji sukolilo dalam lingkaran indah dan home kawan

Persiapan Menjelang Ramadhan


Ya Allah, kumegangumi Rasulullah, dalam jaminan syurgaMu, beliau selalu beribadah tanpa lelah, dakwah selalu terkumandang, begitu juga para sahabat, dalam kavling syurga yang telah Engkau sediakan untuk mereka, bisakah diri ini bisa menjadi seorang hamba yang juga engkau sediakan bagian kavling syurga untukku di akhirat kelak...

Ya Allah, aku ingin bisa sebijak Abu Bakar dalam setiap langkahnya, sekuat umar dalam perjuangannya, se cerdas Ali dalam berfikir dan tindakannya, dan sedermawan Umar yang sungguh mulia.


Ya Allah, bulan suciMu sebentar lagi datang, ijinkan lah diri ini bisa beribadah maksimal meraup pundi2 pahala bekal untuk meraih kavling syurga di akhirat yang Engkau sediakan. Amiin3x



Persiapan Ramadhan (I'dhadu Ramadhan), untuk semaksimal mungkin di dalamnya, ada 4 hal harus kita persiapakan :

1. Persiapan Rukhiyah (I'dadu Rukhiyah)

Dikisahkan dalam Shirah, Abu Hurairah adalah sahabat Nabi SAW. yang masuk Islam pada tahun ke 7 Hijriah. Rasulullah pernah berpesan kepada beliau untuk istiqomah dalam 4 hal :

a. Tidak dperkenankan tidur setelah shalat witir
Dalam prakteknya, Abu Hurairah membagi malamnya menjadi 3 bagian : 1/3 untuk muroja'ah (mengulang belajar) ilmu yang didapatnya, 1/3 untuk ibadah, dan 1/3 untuk tidur

b. Tidak boleh meninggalkan puasa Yaumul bidh (puasa tengah bulan, 13,14 dan 15 H)

c. Tidak diperkenankan meninggalkan shalat Dhuha
di dalam tubuh kita terdapat 360 persendian, setiap hari harus disedekahi persendian tersebut dengan melaksanakan shalat Dhuha minimal 2 rakaat.

d. Membaca Al Qur'an lebih banyak

2. Persiapan Ilmu (I'dadul Ilmi)

Menurut shirah, 10 sahabat yang dijamin masuk syurga di antaranya adalah saudagar. Kesederhanaan dalam kekayaannya, dan kedermawanannya dalam beramal, membuat beliau-beliau mendapatkan jaminan kavling syurganya Allah.

Orang yang berilmu, akan tahu bagaimana cara mendekatkan diri dan mendapatkan kecintaan Allah SWT. Perlu diketahui bahwa orang laki2 yang tidak pernah masbuk 5 kali shalat wajib selama 40 hari berturut-turut dan tidak pernah ketinggalan takbiratul ikhram, akan diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka. Dan setiap doa yang kita kumandangkan, akan mendapat ijabah dari Allah jika kita suka menyegerakan shalat saat adzan menggema.

Beberepa tips ini akan sangat berlipat pahalanya, saat ramadhan tiba... bismillah, semoga kita bis amenjalankannya. AMin

3. Persiapan Jasad (I'dhadul Jasad)

Selama ramadhan, satu bulan penuh, kewajiban puasa jangan sampai membuat kita bermalasan dalam beramal, bekerja dan beribadah.
Jasad / fisik kita harus selalu dijaga agar tetap kuat sehingga kita bisa tetap istiqomah beribadah, shalat tarawih, tilawah, puasa, i'tikaf, dan yang lainnya.
4. Persipan harta (I'dhadul Mal)

dengan memiliki harta atau penghasilan, apalagi lebih, kita bisa saling berbagi dengan orang lain di bulan suci dengan masimal. Salah satunya adalah memberi makan orang yang berpuasa.
Teringat sebuah kisah, saat pemerintahan sahabat Umar bin Khattab, dalam negara yang diperintahnya saat itu, tidak ada satu rakyatnya pun yang membutuhkan zakat.
Semua rakyatnya hidup tidak ada yang dalam kekurangan, karena kedermawanan ummat saat itu. dan teladan yang dilakukan sahabat Umar saat itu, beliau setia malam suka berkeliling kota membawa karunng berisi bahan makanan, dan diberikannya pada rakyatnya agak tidak ada yang kelaparan dan kekurangan. Subhanallah...

satu lagi, di madinah dan di Makkah, ketika ramadhan semua orang berlomba memberi makan orang lain yang berpuasa. Bukan hanya tempe penyet lauk telor ceplok yang mereka berikan, dikisahkan bahwa ada saudagar yang memberi makan untuk berbuka, satu kotak makan itu akan berlauk dengan daging separuh potong ayam, jadi, satu ayam dipotong jadi dua, dan itu menjadi lauk untuk 2 bungkus makanan yang disedekahkan, dan perlu diketahui, sedekah mereka selalu berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus bungkus makanan.
Karena mereka yakin, sedekah tidak akan membuat mereka miskin.

Itu lah 4 hal yang harus kita siapkan menjelang ramadhan. Semoga Allah mempertemukan kita dengan ramadhan dan mengijinkan kita mendulang pahala di bulan sucinYa. AMin3x


Sumber : nge-date d bawah ka'bah asrama haji sukolilo dalam lingkaran indah

Sunday, August 1, 2010

kawan


Seindah ucapan manis
senyuman yang selalu tersmbul di balik balutan jilbab lebar
yang engkau berikan kawan

kulukis sebuah cita instimewa
berbalut kasih dariNya
dalam tautan suci ukhuwah yang indah

aku selalu menunggu saat2 ada engkau
yang selalu membuatku menangis dengan teguranmu saat aku khilaf
dan pelukanmu saat aku gelisah
dan jabat tangan eratmu saat kita melangkah

kawan, ikatan ini akan selalu terjalin
dimana pun dan sampai kapan pun
jalinan ukhuwah itu akan selalu ada
entah kita akan menjadi pejabat yang berada
atau kah sekedar ibu rumah tangga

ingatkah saat kita menangis dalam kelelahan
ingatkah saat kita menangis dalam kebahagiaan
ingatkah saat amarah meluap indah
namun hati tetap kuat tanpa goyah
dalam perjuangan kita yang bernama dakwah

kawan,
Allah yang selalu tahu akan segala kisah hidup
Allah yangmemiliki catatan lengkap segala perjuangan kita
Allah yang memiliki gambaran hidup ke depan kita
semoga kita selalu mendapat petunjukNya

kawan,
aku hanya bisa meminta padaNya,
Allah, jagalah hati ini agar tetap bertaut karenaMu
untuk memenangkan dienMu
entah keadaan kami seperti apa
entah kami di mana
entah andai kami tidak menjadi apa2
atau kah menjadi LUAR BIASA...

kawan,
aku aku hanya bisa meminta kekuatan untuk kita kepadaNya,
karena Aku hanyalah seorang biasa
yang tanpa daya tanpa upaya
yang lemah tanpa gelora
yang tak kuasa tanpa Dia
semoga Dia selalu merahmati kita

kawan,
aku hanya memiliki sekeping hati
yang selalu kubawa berlari
menyusuri hidup anugerah illahi
semoga segala usaha dan ibada kita mendapat ridho dariNya

semoga ukhuwah ini bernilai ibadah dunia akhirat
dan menjadi bekal pahala akhirat

semoga Allah menguatkan setiap langkah
menegarkan setiap hati
dalam perjuangan suci mengaruhi hidup pemberian dan anugerah illahi

Pangeran


Pangeran,
aku tahu dalam duduk silamu menderu kegalauan
dalam sujudmu hatimu bergetar
dalam dzikirmu ada harapan
keinginanmu untuk segera bersanding dengan belahan hatimu
permaisuri impian yang engkau perjuangkan

Pangeran,
aku pun demikian
ingin kujawab deru hatimu yang menggebu
dengan cinta dan kasih sayang setulus hatiku

Pangeran,
engkau pasti tahu
ALLah telah dan akan menggariskan setiap alur hidup kita
jangan lah lelah berjuang

Pangeran,
simpan lah niat sucimu sampai ketentuanNya datang
dalam balutan ibadahmu kepadaNya
itu akan mulia dan istimewa

Pangeran,
aku pun juga akan demikian
kusimpan segalanya hanya untukmu
saat engkau menjemputku dengan pinanganmu

Pangeran,
perbanyaklah ikhtiar dalam ibadahmu
jagalah hati dan dirimu
hanya untukku

Pangeran,
aku pun juga demikian
aku akan berusaha maksimal mencangkul ilmu dan persiapan semampuku
sebelum engkau membawaku ke istanamu
menjadikanku pelabuhan hatimu
dan ibu dari buah hatimu

Pangeran,
tetap jagalah niat sucimu
untuk separuh dienmu
dengan proses perjuanganmu untuk yang barokah

Pangeran,
aku pun juga demikian
aku akan setia menunggu
semoga Allah memberi jalan terang
dan Allah memudahkan pilihan dan ikatan saat pangeran datang
tanpa keragu-raguan

Pangeran,
Jagalah dirimu untukku
sampai tiba waktu itu
beribadah membangun syurga dunia kahirat dengan ijinNya bersamaku

Pangeran,
aku pun juga akan demikian,
Aku sedang dan selalu bersiap sampai engkau datang
hingga Allah mengijinkan ikatan suci pengikat hati dikumandangkan

Bismillah, hanya Allah lah yang menguasai atas segala sesuatu di muka bumi ini
Samudera kehidupanku, ingin kuukir bersama pangeranku
suka dan duka bersamamu,
dalam beribadah kepadaNya,

kulukis impian dalam hatiku
terkumandangkan dalam bait doaku
selalu...

menuju janji indahNya
pada setiap insan yang bertaut padaNya
Allah....

Monday, May 10, 2010

Lelaki Subuh

Oleh Rts.Mardiyati Ismail

"Mba, aku punya temen yang aneh banget lho," adikku berkata tiba-tiba memecahkan kesunyian sore itu.

"Hmm," aku hanya menggumam mendengar pernyataan adikku tanpa melepaskan tatapan mataku dari buku yang sedang kunikmati isinya.

"Bener lho Mba, dia tuh salah satu orang teraneh yang pernah aku jumpai," lanjutnya lagi.

"Ya, wajar aja lah dek, orang aneh kayak kamu, pasti temennya juga aneh kan?" Aku hanya menjawab pernyataan adikku sekenanya, sambil tersenyum menggodanya.

"Mba mau denger nggak sih? ini serius, ntar mba rugi kalo gak mau dengerin aku," lanjutnya dengan nada sedikit lebih tinggi.

"Ya, kalau kamu merasa dia aneh, jangan dijadiin temen doong, sekarang aja kamu tu dah aneh banget, ntar gaul sama dia, bisa mampus Mba ngadapin kamu," jawabku sekenanya.

Adik bungsuku itu tidak memperdulikan jawabanku barusan. Melihat aku meletakkan bukuku, dengan muka yang serius dan berkerut dia mulai bercerita. Seperti biasa, kalau ekspresinya sudah begini, maka, sesibuk apapun aku —dengan terpaksa ataupun dengan kerelaan— aku harus punya waktu untuk mendengarkannya. Kebetulan adikku sedang weekend di kotaku. Dia sedang menyelesaikan studi masternya di salah satu kota di daerah barat Jerman, tetapi saat ini dia sedang melakukan pratikum (kalau di Indonesia setara dengan kerja praktek) di salah satu kota di bagian selatan. Kebetulan aku tinggal di kota antara barat dan selatan, sehingga dia mampir sebentar sekalian untuk menjengukku.

"Aku kenal dia belum sampai setahun di tempat aku pratikum." Adikku mulai bertutur. "Pertama kali aku kenal dengan dia, orangnya sih biasa saja, nothing special. Mungkin karena kita sama-sama dari Indonesia, apalagi sesama muslim. So, akhirnya kita jadi dekat dan akrab," tuturnya perlahan.

Hmm, tumben pikirku.

Aku sangat kenal tabiat adikku yang satu ini. Dia tidak mudah untuk menyatakan seseorang itu adalah teman dekatnya. Adikku ini dalam bergaul emang teramat sangat jaim dan introvert.

"Tumben, kamu punya temen deket dek, yang Mba tau, temen yang kamu anggap deket sejak lahir ampe sekarang kamu idup kan gak sampe 5 biji, hihi," kembali aku menggodanya.

"Pasti ada sesuatu yang yang membuat kamu betah dekat dengan dia, bener nggak? kali ini aku mencoba meraba, gerangan apakah yang membuat adikku ini bisa akrab dengan mahluk yang katanya aneh ini.

"Mba tau?"

"Ya nggak lah, wong kamunya belum bilang kok, gimana Mba bisa tau?" dengan sengaja aku memotong pembicaraannya.

"Aku benar-benar menyayanginya dengan sepenuh hatiku." Adikku berkata lembut dengan sorot mata penuh kekaguman.

’’What, wie bitte? Barusan kamu bilang apa? entar dulu, orang yang sedang adek bicarain ini laki apa perempuan sih?" tanyaku bergegas.

"Pffhh, Mba ini nyebelin banget! Ya cowok lah!" jawabnya ketus.

"Emm, cowok toh," jawabku ringan sambil tersenyum lebar.

"Ikhwan?" timpalku lagi.

"Hmm, kalo yang Mba maksud adalah lelaki berjenggot dan dengan segala atributnya, mungkin dia gak termasuk kategori ini deh."

"So, dia lelaki jenis yang mana?" tanyaku datar.

"Susah buat memberi definisinya, yang aku tau kalau dilihat dari luarnya, dia adalah lelaki biasa-biasa saja. Tampangnya dan gaya bicaranya gaul banget. Tetapi, kalau kita kenal dia lebih jauh, bagiku dia adalah cowok keren, dengan segala makna yang terkandung di dalamnya!" kembali adikku berkata dengan sorot mata berbinar.

"Tapi tadi katanya dia mahluk aneh? kok sekarang jadi mahluk keren? gak konsisten kamu ah," kembali aku menggoda adik bungsuku ini.

Hmm, kalau kata-kata pujian atau kekaguman keluar dari mulut adikku ini, berarti kualitas orang yang sedang dibicarakannya adalah memang bukan sembarangan. Adikku ini sangat pelit dengan pujian, atau mengakui kekagumannya kepada seseorang. Karena dia punya standar yang cukup tinggi dalam memberikan penilaian. Bagiku wajar saja, toh dia sendiri adalah kebanggaan di keluarga kami. Dia menyelesaikan S1-nya di jurusan teknik dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cum laude di Institut bergengsi.

Semenjak semester kedua kuliah dia sudah hidup mandiri dengan hasil keringatnya sendiri. Mendapatkan beasiswa top-ten student Indonesia dan penghasilan di sana sini dengan kepiawaiannya mengajar. Selain padat dengan jadwal kuliah dan mengajar privat, dia menyempatkan diri pula untuk mengajar mengaji anak-anak di masjid dekat rumah kontrakan kami. Menghidupkan masjid, mencarikan orang tua asuh bagi anak-anak kurang mampu yang menjadi murid mengajinya, dan bahkan terkadang merangkap menjadi imam dan muadzin, bahkan tukang ojek part time mama kalau pergi ke pengajian.

"Coba Mba tebak ya, dia pasti sholeh? Bener nggak? Trus, pekerja keras. Iya khan? and, apalagi ya? ah, palingan seputar itulah, gak bakalan jauh-jauh dari situ, iya kan?" Kataku dengan senyum penuh kemenangan. Karena aku yakin sekali, tebakanku kali ini tidak akan meleset jauh.

"Secara umum bener sih. Tapi cara sholehnya itu loh mba, yang gak masuk dalam jangkauan akalku," jelasnya sambil menerawang jauh.

"Maksudnya? Mba gak ngerti," tanyaku dengan sedikit rasa penasaran dibenakku.

"Kita sekarang ini bukan sedang di Indonesia Mba. Kalau aku temuin dia di Indonesia, ato di Bandung misalnya, mungkin bagiku sih biasa aja. Tapi, kalau untuk ukuran di sini —di Jerman— hmm berat!’’ tuturnya sambil menghela nafas.

Aku terdiam sejenak dan mulai menaruh perhatian pada apa yang barusan diucapkan oleh adikku. Dalam hati aku membenarkan ucapan adikku barusan. Untuk istiqomah tetap pada aturan Allah di sini tidaklah semudah mengucapkannya. Butuh perjuangan dan kesungguhan penuh. Untuk melakukan ibadah rutin —sholat lima waktu— tidaklah semudah di Indonesia. Belum lagi untuk selalu berhati-hati dalam segala hal, menjaga diri dari makanan haram dan menjaga pandangan misalnya. Benar-benar butuh azzam.

"Dia temenmu sama-sama kuliah? Dia sedang ambil Master juga di sini? Dia ikut tarbiyah?" tanyaku beruntun.

"Aku ketemu dia ketika sedang pratikum di Ulm. Dia juga sedang berjuang menyelesaikan program masternya."

"Beasiswa?" tanyaku penasaran.

"Ndak. Dia kuliah sambil bekerja part-time di sini."

"Maksud Mba, beasiswa dari keluarga?" timpalku sambil tersenyum simpul.

"Ndak juga. Dia tidak mau menerima kiriman dari orang tuanya dari Indonesia. Dia nggak tega, soalnya mereka sudah cukup tua katanya." jawab adikku sambil tetap menjawab dengan nada serius.

"Oo gitu." jawabku sambil berfikir, mencari bagian yang aneh tentang temennya tersebut.

"Mba tau, setiap waktu sholat tiba, dia akan segera berwudhu, mengenakan pakaian terbaiknya, dan selalu mengumandangkan adzan di kamarnya." lanjut adikku dengan kalem.

"Maksudmu? adzan di apartementnya?" tanyaku untuk memastikan pendengaranku.

"Iya. Bila kita kebetulan tidak sedang di luar apartement, dia selalu melakukan hal tersebut."

"Bahkan ketika kamu sedang berada di kamarnya?" selidikku lagi.

"Iya, dia tidak pernah perduli apakah lagi sendiri ataukah ada teman yang sedang mengunjunginya. Bila waktu sholat telah tiba, dia dengan cueknya adzan di kamarnya dengan suara yang syahdu dan mengajak sholat berjamaah." Dengan semangat adikku menjelaskan.

"Hmm, unik juga ya." sahutku sambil mencerna ucapan adikku.

Setelah hening sejenak, aku kembali bertanya kepada adikku.

"Adek pernah tanya ke dia nggak, kenapa dia melakukan hal itu?" selidikku penasaran.

"Pernah sih, setelah aku mati penasaran melihat tingkahnya yang nggak cuma sekali itu."

"Trus apa jawabannya?" Kucondongkan mukaku menanti jawaban dari mulut adikku.

"Dia bilang waktu sholat sudah tiba, dan dia merasa berkewajiban untuk menyeru menegakkan sholat, menghadap Allah untuk mencapai kemenangan." lanjut adikku.

"Tapi kan kadang-kadang di apartemennya cuma ada dia sendirian. So, dia adzan buat siapa?" lanjutku dengan nada yang sedikit tecekat di tenggorokan.

"Iya emang." jawab adikku dengan sorot mata berkaca, menggigit bibir bagian bawahnya, berusaha menahan agar bulir kristal dari bening matanya tidak tertumpah.

Mengertilah aku kini, gerangan perasaan yang tengah melanda di hati adik bungsuku ini. Dia tengah dilanda cemburu. Cemburu kepada saudaranya yang mengekspresikan rasa cintanya kepada Allah dengan cara yang tidak pernah terlintas di kepalanya.

"Mungkin itu emang ibadah ’andalannya’." lanjutku hanya untuk sekedar menetralisir perasaannya.

"Kamu kan juga punya ibadah favorit yang selalu berusaha istiqomah kamu lakukan dari dulu sampe sekarang." Kuucapkan kata-kataku dengan sebijak dan setenang mungkin.

Adikku hanya diam, menatapku dengan tatapan yang sulit untuk aku terjemahkan.

"Kamu Insya Allah masih istiqomah kan untuk selalu sholat subuh di masjid?" tanyaku lagi seraya menatap matanya hanya untuk sekedar memastikan.

Adikku mengangguk perlahan.

"Subuh di masjidnya di semua musim kan? Maksud Mba, mau summer ataupun winter kamu tetap sholat subuh di masjid kan?" lanjutku berusaha untuk mencairkan suasana.

Adikku kembali mengangguk.

"Tapi dia juga selalu sholat subuh di Masjid Mba. Mau sedingin apapun winter di sana, dia tetap untuk berusaha sholat subuh di Masjid." Lanjut adikku lagi.

"Asik doong, kalo gitu kamu punya temen buat sholat subuh," lanjutku lagi dengan nada setenang mungkin, dengan segenap gemuruh cemburu di dadaku.

Subhanallah, dari dasar hati yang terdalam, aku benar-benar memberikan dua jempol untuk mereka berdua. Untuk sholat shubuh tepat waktu, serta berjamaah di masjid —di negeri ini— benar-benar dibutuhkan energi kesholehan yang luar biasa. Aku tahu, tidak semua orang sanggup melakukannya. Hanya orang-orang yang sudah terbiasa melakukannya dan menjadi bagian yang tak terpisah dari jiwanya saja yang akan sanggup melaksanakannya. Dengan jadwal shubuh yang tidak tetap seperti di Indonesia, dengan masjid yang tidak selalu ada di setiap kota, serta dengan jiwa yang selalu berusaha istiqomah melakukannya, tentu, hanya akan bisa dilakukan oleh orang-orang pilihan saja!

"Aku mempunyai beribu kenangan indah dengan temanku ini Mba. Dari dia aku belajar banyak hal. Tentang arti ketulusan, kejujuran, kelembutan hati, dan terutama cara dia mengekspresikan cintanya kepada Allah. Pernah suatu hari sedang terjadi gerhana bulan. Dia menelponku dan mengajakku untuk melakukan sholat sunat gerhana bulan di Masjid. Karena dia mengikuti beberapa kajian di Masjid, Imam Masjid di sana cukup dekat dengan dia, sehingga dia mendapatkan informasi tentang adanya sholat gerhana bulan tersebut. Aku sih senang-senang saja diajak sholat gerhana bulan. Apalagi waktu itu hari Jumat, dan kupikir Insya Allah tidak akan lama. Aku nggak tau kalau yang bakalan jadi imamnya ternyata seorang hafidz Quran. Di rakaat pertama beliau membaca surat Ali Imron, dan di rakaat kedua kalau aku nggak salah Beliau membaca surat An-Nisa. Kebayang kan berapa lama jadinya?" adikku bercerita dengan bersemangat tapi dengan mimik muka yang masam.

Aku hanya tersenyum geli mendengar cerita adikku.

"Wah, bagus buatmu dong dek! Jadi sekalian ngulang hafalan Ali Imronmu, haha." aku berkata seraya tak kuasa menahan gelak tawaku, karena terbayang di benakku wajah adikku yang manyun dengan kaki yang pegal dan hati bertanya-tanya, kapan sholatnya bakalan kelar!

"Dan Mba tau nggak? Tadinya aku mau complaint tentang imam yang gak ‘care’ banget dengan jamaah yang mungkin cape karena surat yang dibacanya panjang baget ke temanku itu. Tetapi ketika aku melihat wajahnya yang begitu bahagia dan tidak sedikitpun terlihat letih, aku urungkan niatku untuk sedikit 'complaint'. Aku tidak habis pikir, semangat apa yang ada di dalam jiwanya, sehingga dia tidak terlihat lelah sedikitpun kala itu. Karena aku tahu, beban kuliah ditambah dengan beban untuk mencari rezeki untk menyambung hidup di sini, sudah cukup untuk membuat kita letih. Setelah sholat gerhana bulan selesai, aku dan temanku pulang dengan mengendarai sepeda kami dan dengan udara yang teramat sangat dingin. Mba pasti bisa membayangkan gimana cuaca jam 3 pagi di musim dingin di daerah selatan Jerman. Tapi ketika itu, yang aku rasakan hanyalah kehangatan suasana persaudaraan karena Allah semata. Begitu indah. Di negeri yang hampir sebagian besar penduduknya tidak mengenal Allah, kutemui saudaraku yang begitu dalam kecintaannya kepada Allah, yang bukan hanya sekedar di bibir saja. Karena tatap mata tidak pernah berdusta Mba. Aku benar-benar temukan binar mata dengan luapan rasa cinta yang begitu indah pada dirinya, ketika dia beribadah kepada Allah. Dia benar-benar mengayuh sepedanya pulang kerumah dengan segenap energi cintanya kepada Allah. Kalau mengingat kejadian itu, aku jadi malu sendiri dan serasa bermimpi. Hari gini, di sini, kutemui salah seorang yang dalam pandanganku begitu mencintai Allah. Dan di hati kecilku aku bertanya, bagaimanakah keadaaan para sahabat di zaman Rosulullah, sahabat dan para salafus sholeh? Bagaimana cara mereka mengekspresikan rasa cintanya kepada Allah?" adikku menarik nafasnya perlahan dan menghembuskannya dengan penuh kegalauan.

Sungguh, akupun hanya bisa termangu ketika mendengarkan cerita adikku tentang temannya yang ‘aneh’ itu. Dan aku menjadi penasaran dengan keanehan yang mungkin saja masih ada dalam dirinya.

"Trus, kerjaan ‘aneh’ apalagi yang dia lakuin selain itu dek?" tanyaku untuk mengetahui kebaikan tersembunyi apalagi yang bisa aku gali dan berharap bisa belajar banyak darinya. Adikku tersenyum misterius dan menggeleng gelengkan kepalanya perlahan.

"Kalau aku ceritain ke Mba, Mba pasti bilang aku sedang membual," jawab adikku sekenanya.

"Ya nggak lah, Insya Allah Mba percaya kok. Lagian kan gak ada untungnya juga buat kamu kalau kamu bohong," jawabku berusaha meyakinkannya.

"Pernah suatu hari, secara tidak sengaja dia menggunakan wireless internet connection yang tidak di password sama yang punya. Setelah selesai memakainya, dia baru tersadar, kalau itu sebenarnya adalah bukan haknya. Mba tau, apa yang kemudian dia lakukan?" Tanya adikku seraya menatapku dalam.

Aku hanya diam dan menggelengkan kepala.

"Dia berusaha mencari sang empunya wireless internet connection itu. Dia datangi rumahnya, dengan tujuan supaya sang pemilik menghalalkan internet connection yang telah dipakainya karena kekhilafannya." papar adikku.

Aku hanya melongo mendengarkan penuturan adikku.

"Dan, apa dia ketemu dengan sang empunya," tanyaku penasaran.

"Sayangnya tidak. Tetapi dia mendatangi rumah tersebut hingga tiga kali untuk menyempurnakan ikhtiarnya." Lanjut adikku lagi seraya menghela nafas.

"Kok seperti kisah ayah Imam Hanafi yang minta dihalalkan sang empunya apel, karena telah memakan buah apelnya secara tidak sengaja ya dek?" komentarku spontan.

"Benar. Aku juga memikirkan hal yang sama dengan yang Mba pikirkan. Itulah dia temanku itu. Dia begitu Hanif. Refleksi dari kesholehannya itu kadang-kadang membuat aku iri. Dan terkadang sesuatu yang unpredictable bagiku, tidak bisa kuduga. Aku benar-benar bersyukur kepada Allah yang telah mempertemukan aku dengan orang seperti dia, sehingga banyak yang telah aku pelajari dari dia. Cara dia beribadah dan menjaga diri dari sesuatu yang tidak halal baginya. Cara dia mejaga diri dan menjaga pandangan. Serta llisannya yang selalu menyebut nama Allah dalam setiap pembicaraannya, menunjukkan betapa dia begitu mencintai Rabbnya. Dia adalah sahabatku, saudaraku. Bagiku ia adalah sosok seorang pemuda sholeh yang tidak dikenal, ahli ibadah yang tersembunyi di ujung Jerman." Adikku berkata syahdu dengan segenap perasaan sendu yang tidak kumengerti.

Setelah mendengar cerita adikku itu, lama aku merenung, mencoba memahami hikmah dan pelajaran yang Allah sampaikan kepadaku. Teringat akan salah satu artikel yang pernah aku baca di majalah Tarbawi edisi 133. Ketika Allah kagum pada seorang pengembala. Dengan apa? Bila tiba waktunya untuk sholat, di padang lapang itu, ia berdiri mengumandangkan adzan. Sendirian. Lalu sholat. Sendirian. ’’Sesungguhnya Tuhanmu kagum kepada seorang pengembala kambing’’. Begitu Rasulullah menjelaskan. Istimewa? Ini baru istimewa. Ya bahkan sangat istimewa. Seperti diriwayatkan Abu Dawud dan Nasa’i, setelah pengembala itu melakukan shalat, Allah SWT berfirman: ’’Lihatlah hamba-Ku ini, ia adzan, lalu mendirikan sholat. Ia takut kepada-Ku. Aku telah mengampuninya, dan aku masukkan ia ke surga.’’

Subhanallah. Di zaman yang penuh fitnah, masih ada pemuda-pemuda yang tetap taat beribadah kepada Allah. Pada zaman ketika kebaikan dan keburukan menjadi begitu tak jelas maknanya. Pada tempat di mana segala kemaksiatan begitu bebas terbuka untuk dilakukan oleh siapa saja, bagiku, keberadaan mereka benar-benar luar biasa. Bak oase di gersangnya sahara. Menyejukkan.

Di penghujung senja, dalam sejuta kecamuk di dadaku. Berbaur bangga, cemburu dan bahagia, kutitip do’a pada malaikat yang bertugas hari itu.

Semoga Allah selalu berikan kekuatan istiqomah kepadamu brother. Tetaplah menjadi lelaki subuh. Tetaplah kumandangkan adzan hingga getar cinta dalam syahdunya suaramu menggetarkan kerajaan langit dan segenap penduduknya. Tetaplah teguh dalam kesholehanmu. Dalam kesendirianmu. Tetaplah menjadi pemuda yang tidak dikenal oleh segenap penduduk bumi, tapi selalu menjadi pembicaraan di seluruh penjuru langit yang tinggi, karena kesholehanmu, karena kecintaamu kepada Allah SWT.

Mainz.
Winter season.
For my lovely little brother and his friend.

Saturday, May 8, 2010

MEMAHAMI FIQIH SHALAT DHUHA

Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada ummatku di waktu pagi..


Pentingnya shalat Dhuha bagi umat Islam bukanlah hal yang masih diragukan dan dipertanyakan lagi. Sedemikian pentingnya sampai-sampai Allah telah bersumpah dalam beberapa ayat Al-Quran dengan waktu dhuha, seperti dalam surat Asy-Syam.

Bahkan, di dalam Al-Quran juga terdapat sebuah surat yang bernama Adh-Dhuha. Yang perlu kita pahami adalah bahwa setiap kali Allah bersumpah atas nama sesuatu, maka pada sesuatu tersebut tentunya terdapat rahasia agung yang memiliki manfaat besar. Demikian pula ketika Allah bersumpah dengan atas nama dhuha.

Dalam sebuah doanya, Rasulullah Saw. senantiasa memohon kepada Allah, “Allahumma baarik ummatii fii bukuuriha” yang artinya adalah “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada ummatku di waktu pagi.”

Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang aktif pada waktu pagi (Shubuh dan Dhuha) untuk berjuang mencari rezeki yang halal akan memperoleh limpahan barakah dari Allah Swt. Bagi orang-orang yang terlena dengan tidurnya hingga lupa melaksanakan shalat Shubuh dan yang bermalas-malasan melakukan shalat Dhuha, maka mereka tidak akan mendapatkan berkah pagi dari Allah Swt.

Sementara itu, bagi orang-orang yang aktif dan bangun di waktu pagi (waktu Subuh dan Dhuha) untuk beribadah kepada Allah dan mencari nafkah yang halal, mereka akan mendapatkan berkah.

Untuk mendapatkan keberkahan tersebut, diperlukan pengetahuan yang baik berkaitan dengan ilmu dan tata cara pelaksanaan ibadah pagi sehingga membuat diri lebih termotivasi. Berikut beberapa fiqih shalat Dhuha yang perlu Anda ketahui.

Waktu Shalat Dhuha

Dalam bahasa Arab, kata dhuha diartikan forenoon, pagi hari sebelum tengah hari. Maksudnya, ketika matahari mulai tampak terlihat jelas sebelum tengah hari. Para penerjemah Al-Quran sepakat bahwa dhuha diartikan waktu “matahari sepenggalahan naik” atau pagi hari yang panas. Mengenai kata dhuha diartikan sebagai “matahari sepenggalahan naik” terdapat dalam Q.S. Adh-Dhuha [93 ]: 1 dan Al-Araf [ 7]: 98.

Waktu sepengggalahan itu kira-kira 18 derajat ketinggian waktu di ufuk timur karena waktu tersebut bersamaan hilangnya waktu karahah (makruh mengerjakan shalat). Waktu karahah yang dimaksud di sini adalah rentang waktu yang memisahkan antara selesai shalat Shubuh dengan terbitnya matahari karena haram hukumnya melakukan shalat pada saat tepat matahari terbit.

Sementara itu, waktu yang paling utama untuk menunaikan shalat Dhuha adalah ketika terik matahari makin menyengat. Agar lebih aman, shalat Dhuha sebaiknya dilaksanakan mulai dari seperempat jam setelah terbitnya matahari sampai kurang seperempat sebelum waktu Dhuhur tiba (07.00-11.00 WIB). Waktu disesuaikan dengan perbedaan arah matahari di masing-masing wilayah.

Rakaat Shalat Dhuha

Tidak ada batasan pasti mengenai jumlah rakaat shalat Dhuha. Namun demikian, shalat Dhuha sekurang-kurangnya dilakukan dalam dua rakaat. Rasulullah biasa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak dua, empat delapan, bahkan dua belas rakaat. Setiap dua rakaat ditutup dengan salam, sebagai mana disebutkan oleh hadits berikut.

“Dari Ummu Hani binti Abu Thalib, bahwasanya Rasululah pada yaumul fathi (penaklukan kota Mekkah) shalat sunat Dhuha delapan rakaat dan mengucapkan salam pada setiap rakaat.” (H.R. Abu Daud).

Begitu juga dengan hadits dari Aisyah r.a, “Rasulullah Saw. shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan menambah menurut kehendak Allah (menurut kehendaknya).” (H.R. Muslim dan Ahmad).

Dari jawaban Aisyah tersebut, diketahui bahwa Rasulullah suka menambah rakaat shalat Dhuha, namun biasanya empat rakaat. Penambahan rakaat shalat Dhuha ini tidak dijelaskan sampai berapa rakaat. Ini mengindikasikan bahwa tidak ada ketentuan maksimal dalam pelaksanaan shalat Dhuha.

Lakukan dengan Niat yang Ikhlas

Niat artinya sengaja, yaitu sengaja mengerjakan suatu ibadah karena Allah. Hakikat niat ada di dalam hati yang merupakan dorongan atau keinginan kuat untuk mengerjakan sesuatu. Niat tergambar dari rangkaian perbuatan yang dilakukan seseorang.

Suatu ibadah akan diterima oleh Allah bila dilandasi oleh niat ikhlas karena Allah, bukan karena terpaksa atau motivasi lainnya. Firman Allah Swt. menyebutkan,

“Padahal mereka hanya diperintahkan Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama...” (Q.S. Al-Bayyinah [98 ]: 5)

Seseorang yang beribadah karena motivasi atau niat selain Allah, ibadahnya tidak akan berarti apa-apa. Ia hanya akan memperoleh yang diniatkannya itu. Rasulullah Saw. bersabda, “Sungguh segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan sungguh bagi setiap orang apa yang diniatkannya.” (H.R. Jama’ah dari Umar bin Khatab)

Bacaan Surat dan Doa dalam Shalat Dhuha

Mengenai bacaan, tidak ada keterangan dari Rasulullah mengenai surat tertentu yang harus dibaca ketika shalat Dhuha. Kita dipersilahkan membaca surat apa pun sesuai dengan kemampuan dan keinginan kita. Kita diperkenankan untuk membaca surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, atau surat-surat lain yang menjadi favorit atau pilihan.

Allah berfirman, “...Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran…” (Q.S. Al-Muzzammil [73]: (20).

Tidak ditentukan bacaan doa yang harus dibaca setelah shalat Dhuha. Semua diserahkan kepada masing-masing pribadi untuk berdoa sesuai dengan keinginannya masing-masing. [Ali]

Saturday, May 1, 2010

Keajaiban ayat2Nya...


Kalau kita merenung :
"Mungkin kita sering bertanya, kenapa aku diuji ?"
Jawabnya : Al Ankabut 2-3

"Kenapa aku tidak mendapat apa yang aku inginkan ?"
Jawabnya : Al Baqarah 216

"Kenapa ujian yang aku hadapi seberat ini ?"
Jawabnya : Al Baqarah 286

"Truz, jadi sedih banget ?"
Jawabnya : Ali Imran 139

"Tapi aku tak bisa bertahan lagi !"
Jawabnya : Yusuf 87 & Az Zumar 83

"lalu, bagaimana aku menjalani hidup ?"
Jawabnya : Ali Imran 200 & Al Baqarah 45

"Jadi, pada siapa aku harus berharap ?"
Jawabnya : At Taubah 129

"Lalu, apa yang aku dapat dari semua ini ?"
Jawabnya : At taubah 111

TERNYATA BEGITU JELAS PERINGATAN & JANJI-JANJI ALLAH 'AJJA WAJALLA...

Mari dibaca arti dari ayat-ayat di atas dengan SEPENUH HATI agar kembali ikhlas JIWA ini & dapat terobati segala luka hati...

"ISLAM IS MY LIFE..."

PJ *** 3 - 4 - 10 - 06:09 ***

Wednesday, April 28, 2010

Sikap hidup bahagia


1. Lepaskanlah rasa kuatir & ketakutan
ketakutan dan kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yang Anda kuatirkan dan takutkan tak pernah terjadi !
it's all only in your mind.

2. Buanglah dendam.
Dendam dan amarah yang disimpan hanya akan menyedot energi iri Anda & hanya mendatangkan, KELELAHAN JIWA !
BUANGLAH !

3. Berhentilah mengeleuh.
Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yang ada saat ini, secara tak sadar Anda membawa-bawa energi negatif.

4. Bila ada masalah
Selesaikan satu per satu. Hanya ini lah menangani setiap persoalan satu demi satu

5. Tidurlah dengan nyenyak
Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk dan tak sehat,

Tuesday, April 27, 2010

positif thingking


Kenapa hidup terasa begitu melelahkan?
kenapa hidup terasa berat?
kenapa hidup terasa membosankan?
kenapa hidup serasa tidak berarti?
kenapa hidup serasa tidak ada manfaat?
kenapa hidup serasa tidak ada gunanya?
kenapa?... kenapa?... dan kenapa?

astaghfiurllahal'adziimi...
seringkali pertanyaan di atas muncul dalam benak, dalam pikiran kita, bahkan dalam hati kita. semua pertanyaan di atas adalah pertanyaan negatif yang hanya akan membuat jiwa pasrah, lemah, tak berdaya, dan tak berguna.
kenapa?
karena dalam pertanyaan-pertanyaan itu, pikiran negatif dan sejenisnya, terdapat berbagai macam aura negatif, yang akan mengakibatkan keterpurukan.

jiwa yag terpuruk, hidupnya akan kacau, bahkan akan hancur. siapakah yang membuatnya?
adalah jiwa individu yang tidak bisa memenejemen pikiran dan hati.
Menejemen di sini adalah pengelolaan jiwa dan pikiran, sehingga menjadi suatu keyakinan positif yang sangat menguntungkan jiwa tersebut. Keyakinan, akan menimbulkan pikiran positif, sehingga akan menghasilkan tindakan yang positif, setelah itu, apa yang didapat?
perbaikan diri dan masa depan akan terwujud di sana.

Misal, Anda sedang terpuruk masalah finansial, ketika yang ada di sana adalah pikiran, Tuhan, kenapa aku terlahir kekurangan, kenapa aku terlahir di keluarga biasa? di mana aku harus mendapatkan penghasilan yang lebih, di mana aku harus bekerja, melamar kerja pun tidak ada kabar 'jluntrungannya?'
Tuhan, kenapa orang lain bisa aku tidak?
Tuhan, kenapa orang tuaku bisa punya segalanya, namun aku hanya menjadi 'pengemis elit' yang tak berguna?
dengan hanya mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan sejenis, maka diri Anda tidak akan bisa bangkit dan tidak akan bisa berkreasi dalam ikhtiar merubah masa depan menjadi lebih baik.

Contoh yang lain, Anda seorang pria dewasa yang sudah mapan dan siap menikah, tapi jodoh tak kunjung datang, bahkan mencari pun belum ketemu jua, ketemu tak match dengan selera hati. Bertahun-tahun menunggu dan mencari belum ketemu jua. Hingga hati pun lelah mencari lagi. hanya menunggu, apakah akan segera mendapatkan yang dicari dengan 'ongkang-ongkang' kaki? mendapatkan pun mungkin juga apa adanya, jikalau tak nasib baik menuntunnya, dan nasib baik itu sebenarnya adalah bonus dari usaha yang tidak pernah behenti.

Dari sini dapat disimpulkan, pikiran negatif hanya akan membawa pada kepasrahan dan akan berbuah apa adanya.
Apa Anda mau seperti itu?
Apa adanya, hidup dalam keterbatasan?
Apa adanya, hidup dalam serba kekurangan?
APa adanya, hidup dalam aliran tanpa tujuan?
Apa adanya, dengan masa depan tanpa kejelasan?

Astaghfirullahal'adziiimi,
bahkan masa depan baik enggan menerima orang yang seperti itu,
Astaghfirullahal'adziiimi,
hanya orang yang berjuang yang akan menikmati indahnya hidup dan masa depan,
hanya orang yang berjuang yang akan menikmati surgaNya, dunia dan akhirat,
insyaAllah.

Lalu, apa yang harus dilakukan agar istiqomah berjuang?
ingat lah bahwa hidup akan selalu dengan cobaan dan rintangan.
setiap berganti masa hidup, ujian akan selalu datang dalam bentuk yang berbeda, dan kaulitas yang berbeda. Ujian di masa kecil, beda dengan ujian di masa dewasa.
Ujian di masa kuliah, beda dengan ujian di masa pasca kuliah.
Ujian di masa single, beda dengan ujian di masa married.
Ujian di masa tua, beda dengan ujian di masa muda.
karena dalam setiap masa akan selalu ada ujian.

Positif thingking, adalah solusi untuk bisa selalu istiqomah berjuang menjadi lebih baik
kenapa?
karena dengan positif thingking, kesabaran akan muncul, keteguhan akan muncul, kayakinan akan muncul, sehingga akan membuahkan tindakan positif untuk karya masa depan.
Kalau pun kekurangan finansial, Anda akan berpikiran positif, bahwa rizki itu akan selalu ada jika dicari, sehingga, Anda akan selalu berjuang keras, tak kenal lelah, karena yakin denganNya bahwa semua usaha tidak akan ada yang sia-sia.
Sehingga keratifitas pun muncul, dan banya jalan menuju kesuksesan finalsial yang Anda inginkan.
Jikalau pun jodoh tak kunjung datang jua, Anda akan yakin, bahwa Dia, telah menyiapkan untuk Anda, dan Anda tak akan berhenti untuk berjuang menjemput pasangan hidup Anda.
Apakah dalam perjuangan keras itu, hasil apa adanya kah yang akan Anda peroleh?
InsyaAllah tidak, yakin lah bahwa hasil itu sebanding dengan usaha yang dilakukan, entah sekarang, atau yang akan datang.

"Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya."

"tidak akan pernah ada usaha yang sia-sia"

"Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, hingga kaum itu mau merubah nasibnya sendiri"

Bismillah...
positif thingking to be better in the future...

Wednesday, April 21, 2010

Mimpi2 GILA Untukmu, Indonesia

aku punya impian, untukmu Indonesia
jika Allah mengijinkan, aku ingin memberikan sumbangsih padamu,
bukan hanya sekedar menjadi rakyat biasa
aku sangat menyayangimu, Indonesia
karena baik buruknya dirimu, di sana aku berada
aku tak akan lari kala kau sakit
karena aku mencintaimu, Indonesia

Untukmu Indonesia,
aku bermimpi, suatu saat nanti bisa menjadi orang besar,
tak hanya besar hati, tapi juga besar bisa sumbangsih padamu, Indonesia
aku bermimpi, masuk dalam parlemen yang katanya menakutkan itu,
hahahahaha... mungkin itu mimpi gila,
tapi aku berpikir, jika aku ada di sana, dengan tim yg sepaham denganku
kami akan berusaha membuatmu sehat selalu

Untukmu Indonesia,
aku bermimpi, ingin aku menjadi AG 1 di kota kelahiranku,
hahahahaha... sekali lagi, mungkin itu mimpi gila,
tapi aku berpikir, jika aku ada di sana, dengan putra putri daerah di sana,
kami bisa berkarya dr daerah untuk bangsa

Untukmu Indonesia,
aku bermimpi, bisa menjadi seperti ibu khofifah Indar Parawansha, Bpk Muh.Nuh, dan beliau2 di sana,
hahahahaha... kesekian kalinya, mungkin itu mimpi gila,
tapi aku berpikir, jika aku ada di sana, dengan orang2 pilihan di sana,
kami bisa memberikan asas perjuangan untuk negara,
untuk jiwa sehatmu, Indonesia

Untukmu Indonesia,
aku bermimpi, bisa menjadi RI 1 seperti Bpk Soekarno yang keren itu,
hahahahaha... subhanallah...
ini lebih gila terbesit dalam impianku,
hemmmm...
Indonesiaku, aku mencintaimu, dalam sakit dan sehatmu

Untukmu Indonesia,
begitu banyak mimpi2 gilaku untukmu, hingga kadang hanya bisa kuberikan senyum dan doa untukmu
masih sedikit yg diri ini lakukan untukmu, Indonesiaku
secara matematis kuperkirakan masih 0,000..333 sekian prosen dari asas manfaat full of Rakyat Indonesia...
OoooHHh... Ya Allah, ingin rasanya kuhentakkan jiwa ragaku dalam perjuanganku
yang terbaik yang bisa aku lakukan,

Untukmu Indonesia,
jikalau impian2 gilaku terlewatkan,
aku akan tetap berjuang, untukmu,
aku akan berusaha memberikan asas manfaat diriku untukmu, semampuku
perbaikan diriku selalu
aktivalisasi diri dalam keluarga dan lingkunganku
membina keluarga dan masyarakat terdekatku,
melahirkan generasi2 rabbani untukmu, Indonesiaku
Allah, akankah Engkau menijinkan?
diri ini hanya berharap ridho dariMu,
semoga diri dan jiwa ini bermanfaat di mana pun dan kapan pun,
amiin Ya Rabbal'alamiin

wahai kartini2 Indonesia,
kita adalah tiang negara,
semoga kita bisa berdiri tegak,
memberikan asas manfaat terbaik kita
menjaga diri...
menyokong suami kita kelak (yg blm punya suami :-))
mendampingi mereka berjuang untuk generasi terbaik dr generasi ke generasi
ya, ini lah asas manfaat mendasar kita, untuk negara kita tercinta, Indonesia
Bismillah...

Jadi Ikhwan Jangan Cengeng..

Puisi taujih ini, adalah Kiriman ke salah satu mail group ana..... tidak ada niatan untuk menyindir apa atau siapa, ini buat ana khususnya, dan yg berkenan membaca. Alhamdulillah, masih bersyukur ada seorang kawan "di sana" yang mau menasehati dan mengingatkan kita dengan puisi panjangnya.. Yang kalau kita baca membuat ketawa, gerah, dan mengiyakan juga. Semoga bisa jadi bahan muhasabah
buat kita, akhwat2 yang dirahmati Allah, iNsya Allah.

Hayo, siapa yang bisa membuat puisi untuk akhwat ;)


Jadi Ikhwan Jangan Cengeng..


Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit..
Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Kesehariannya malah jadi genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt…

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah..
sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Abis nonton film Palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya..
yang diartikan sama dengan hidup sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat pacaran..
Ketemuan di mol yang banyak taman..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma lirik-lirikan dan makan bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun heran..
Kalo ketemu Murabbi atau binaan..
Mau taruh di mana tuh muka yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes romantis semriwing asoy-asoy-yaannn. .

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir. .
Buat beli tabloid bola nggak pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-ketir. .
Leher saudaranya mau dipelintir!

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan antah berantah..
Dakwah yang dulu kemanakah?
Dakwah kawin lari..lari sama Aminah..
Duh duh…Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto akhwat..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal gak jago silat: “Assalammu’alaykum Ukhti, salam ukhuwah..udah kuliah? Suka coklat?”
Disambut baik sama ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara cepat..
Asik, akhirnya bisa jg ikhtilat…
ya udah.. langsung TEMBAK CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak ulat..
Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat..
Kasusnya sih kebanyakan yang ‘gulat’..
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat…

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur’an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang lain deket banget sama akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh..
tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut kebingungan. .
Oh kasihan..
Mendingan cacingan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat nahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakin dauroh alasannya segudang..
Semangat cuma pas diajak ke warung padang ..
Atau maen game bola sampe begadang..
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang…

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan..hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh..
Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah…

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin melongo..
Binaan nggak ada satupun yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo..
Ada pula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si Komo..
Oh noo…

Jadi Ikhwan jangan cengeng…
Jadi Ikhwan jangan cengeng…
Jadi Ikhwan jangan cengeng…
Jadi Ikhwan jangan cengeng…
Jadi Ikhwan jangan cengeng…

Akhi…
banyak sekali sebenarnya masalah Ikhwan..
Dimanapun harokahnya…

Akhi..
Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Ikhwan lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor..
Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm…
Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Akhi..
Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya..
Ikhwan-ikhwan lain sebenarnya lebih kecewa dari mu..
mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya..
dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu..
tapi mereka tetap bertahan..
menahan dua kekecewaan…
karena mereka sadar..
kekecewaan adalah hal yang manusiawi..
tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Akhi..
disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan..
sebenarnya, banyak ikhwan di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu..
tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan..
tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah..
untuk Allah..
demi Allah..
mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu..
tapi mereka menangis..
curhat ke Allah..
berharap Allah meringankan amanah mereka..
mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah…

Akhi..
Sungguh..
dakwah ini jalan yang berat..
jalan yang terjal..
Rasul berdakwah hingga giginya patah..
dilempari batu..
dilempari kotoran..
diteror..
ancaman pembunuhan…

dakwah ini berat akhi..
dakwah ini bukan sebatas teori..
tapi pengalaman dan pengamalan… tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi..
yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya. ..
maka hal itu akan terjadi..
itulah dakwah…
ilmu yang kau jadikan ia menjadi…

Akhi..
jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..?
meminjam bahumu..?
berkumpul dan berjuang bersama-sama…?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya..
untuk berterimakasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..


“Yaa Allah..
Terima kasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku..
demi tegaknya Perintah dan laranganMu…
Kuatkanlah ikatan kami…”

“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”

“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.”

“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”

“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong.

Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.

”Aamiin Allahumma aamiin

Wednesday, April 14, 2010

dibalik parasmu yang lugu


Nakata, pemuda desa yang tinggal bersama teman2nya dalam pondok belajar, tanpa orang tua. seorang bapak tua yang dengan penuh kasih sayang, merawatnya bagaikan anak sendiri, tanpa mengeluh, ikhlas mendidiknya menjadi pemuda desa yang tangguh.
Nakata selalu rajin mempelajari satu demi satu apa pun yg diajarkan kepadanya.
Dia tipe orang yang sederhana, murah senyum, suka memberi penghargaan jika ada orang lain yg berhasil, sekalipun itu adalah musuhnya [orang yang benci nakata karena merasa iri dengan kepandaian nakata]

Namun nakata tidak pernah membenci siapa pun yang tidak menyukainya. senyuman manis selalu mengembang di bibirnya.

dalam diam engkau belajar
dalam diam engkau mengamati dan mencoba mengerti
dalam diam engkau memberi energi positif pada kawan atau pun lawan
dalam diam engkau memiliki empati dan simpati yang begitu besar

engkau tidak pernah merasa sakit
sekalipun orang menyakitimu
kesabaranmu bagai angin sepoi yang selalu membawa kedamaian pada orang yg merasakannya

paras lugu yang nampak di wajahmu yang tenang
namun engkau menyimpan sejuta pesona keteguhan
keyakinan dalam berjuang
selalu mengambil langkah positif dalam berjuang

rambut lurus sedikit berponi menjadi tipemu
bola basket di tangan yang selalu engkau tenteng dalam berjuang
jaket terbuka yang paling engkau suka
menemani hari2mu dalam berjuang
hingga engkau menjadi juara nasional membawa senyuman

kau sangat tekun
hingga panas terik mentari tak mampu menggoyahkan semangatmu dalam berjuang
kau sangat kokoh
menjaga semangat menuju impian semua orang

semoga diri ini bisa mencontohmu,
dalam kesederhanaan berbalut perjuangan meraih impian
merekahkan senyuman banyak orang...
amiin


HIKMAH diri:
hidup dalam kesederhanaan, sedikit bicara, banyak mencerna, memahami, dan praktek
selalu berjuang menjadi lebih baik

Sunday, April 11, 2010

JODOH itu, takdir kah ?

Ahad, 4 April 2010
Kamar kos, K III/52
Surabaya

Segala puji bagiMu Ya Allah, penguasa jiwa yang lemah ini
Puji Syukur padaMu Ya Allah, untuk semua anuegrah dan karuniaMu
Maafkan diri ini Ya Allah, untuk semua dosa2 batin dan fisik yang luput dalam kekhilafan diri
Ijinkan diri ini memujiMu dalam syukur hidup ini, bersama dalam cinta dan ukhuwah persaudaraan ini.
Amiin, barakallahufiik

setengah hari ini, di awal pagiku terisi dengan seabrek morning tasks in the boarding house, dan prepare task untuk esok. ba'da dzuhur, teman setia menjemputku dr kos, bersamanya, kulewati laut, lembah, gunung di madura dalam sebuah pencarian, tak urung sangka, ternyata tak ketemu juga pencarian kami, melepas lelah, kami mampir ngintip sirkuit balap mobil, semacam punyaknya valentino rossi tuh lo... apa tuh namanya... hemm,,, itu lah pokoknya. (teman yg kusayangi, jika dikau baca note-ku ini, mari kita bersyukur padaNya, untuk hari ini. maaf, karena kita td belum menemukan apa yg kita cari, kita ambil hikmah ketidakberhasilan pencarian kita tadi, BArakallah). Menjelang maghrib nyampek kos lagi, rehat bentar, tiba2 di benakku teringat sebuah dialog dengan seorang ustadz beberapa waktu yang lalu, yang tak lain adalah dosenku di kampus. Diriku bersyukur, meski dah lulus, beliau tetap setia membimbingku dan memotivasiku dalam sebuah perjuangan. Jazakallah Pak, semoga Allah selalu merahmati njenengan dan keluarga. Amiin

Begini ceritanya... ^_^

kapan waktu itu saya bertemu dengan Pak Ustadz, yg tak lain jg dosen saya, awalnya membicarakan tugas saya dr yayasan, konsultasi bisnis, dan yang panjang malah diskusi jodoh. hehehe...
Dalam diskusi itu, sampai sekarang masih terngiangngiang di benak ini, beliau berkata , "JODOH itu BUKAn takdir lo mbak..."
kontan saja aku kaget bin shok, "lha kok bisa...???"
dengan penasaran kudengarkan penjelsan bapaknya.

"begini, kenapa jodoh bukan takdir?
Jawab : ada pertanyaan sekarang? kenapa meski sudah menikah, kadang ada suami istri yang bercerai? apakah mereka tidak berjodoh?
Jawab : bisa saja mereka tidak berjodoh di dunia, tp berjodoh di akhirat, atau bisa juga mereka tidak berjodoh di dunia dan jg tdak di akhirat [astaghfirullah, semoga jodoh kita adalah jodoh di yang langgeng dunia dan akhirat ya.. amiiin.33x].
lha terus disebut apa pernikahan mereka? bukankah pernikahan itu pertemuan dengan jodoh kita ? jawab : bisa saja iya, bisa saja tidak. ketika pernikahan terjadi, dan langgeng sampai ajal menjemput, ya, itulah jodohnya sampai detik itu, dan ketika di akhirat dipertemukan, berarti mereka berjodoh di dunia dan akhirat. begitu juga sebaliknya."

hemmm....
bingung ya.... [saya dulu juga begitu, bingung, tapi setelah dikupas, ternyata ada keunikan lho...]
mari kita open mind, kita cerna dan kita pahami di balik keistimewahan keunikan pertemuan jodoh ini, kita ambil hikmah dan nilai syar'i sebagai pedoman dan tuntunan kita dari rahasia jodoh ini...

Allah merahasiakan, siapa jodoh kita di dunia dan akhirat, kita tidak bisa meramal siapa jodoh kita. Allah yang mengatur segalanya. kewajiban kita adalah ber-IKHTIAR.
berusaha memperbaiki diri sebaik mungkin, agar ketika kita mencari, kita juga akan dipertemukan dengan orang yang baik olehNya. pun sebaliknya, jika tidak ada ikhtiar yang baik dalam diri maupun pencarian, ala kadarnya juga lah Allah akan memberikan jodoh kepada kita.

Masih ingat firman Allah ?
"wanita2 yg keji adalah untuk laki2 yg keji, dan laki2 yg keji adalah buat wanita2 yg keji (pula), dan wanita2 yg baik adalah untuk laki2 yg baik dan laki2 yg baik adalah untuk wanita2 yg baik (pula)..." (Q.S. An Nur : 26) -> (yang tadi sy tanyain ayatnya, pasti senyum2 klo baca, hehehehe... jazakillah adhekku, td mbak pas lupa, harap maklum... ^_^)

yang ter-PENTING yang harus kita lakukan adalah, perbaikan diri terus menerus, serta berikhtiar dalam pencarian dengan cara yang baik (syar'i) agar Allah memberikan yang terbaik pula buat kita, tidak usah memikirkan bagaimana kita tahu itu jodoh kita atau bukan, karena, jodoh itu RAHASIA-Nya.
Dia akan memberikannya kepada kita, itu PASTI.

Yakinlah, jika proses ikhtiar kita baik, maka akan baik pulalah pemberianNya.
dan berdoalah selalu, jika kita memilih seseorang untuk menggenapkan dien kita, semoga keputusan itu adalah bimbinganNya. Jangan takut dan jangan risau jika belum bertemu dengan belahan hati, Dia akan memberikannya dengan cara yang tepat dan baik jika kita bersabar dalam ikhtiar, insyaAllah.

Dan jika, kita sudah BERSANDING dengan seseorang dalam pernikahan, janganlah kau gundah hatimu dengannya. Jangan kau bertanya lagi itu jodohmu atau bukan, karena yang harus kau lakukan adalah, beriringan bersamanya, setia, salin menopang dan percaya, berjuang mengarungi kapal bernama RUMAH TANGGA bersamanya, selamanya. dan berdoalah, "Ya Allah, semoga belahan hatiku dalam ikatan suciMu ini, adalah jodoh hamba dunia dan akhirat. Amiin3x"
Barakallah...

kata orang2 yang sudah menikah (krn saya belum, kita ambil sample yg sudah menikah saja... hehehe...)
pertemuan pendamping hidup mereka unik2, ada yang tiba2 dalam waktu yg singkat ketemu pendamping hidup, ada yang harus berliku-liku, muter2 dulu, yach... tiap orang jalannya beda.
(bagi yg belum menikah, semoga dimudahkan :-) amiiin)

untuk yg belum menikah,

Allah, jagalah hati ini, untukMu dan untuknya, pasangan hidup kami
Allah, jagalah diri ini, untukMu dan untunya, pasangan hidup kami
Allah, pertemukanlah diri ini dengannya dengan proses yang baik
menuju ikatan suci yang Engkau ridhoi dan Engkau berkahi
suatu saat nanti...

Allah, semoga pasangan hidup kami nanti adalah jodoh kami dunia dan akhirat
amiiin.3x

untuk yang sudah menikah,

Allah, kuatkan cinta kami dalam ikatan ini
mengarungi samuderamu dalam rumah tangga kami

Allah, ijinkan kami saling menyayangi dalam perjuangan ini
membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah yang Engkau ridhoi

Allah, ketika Engkau mempertemukan kami dalam ikatan pernikahan ini,
jadikanlah pasangan kami ini jodoh kami dunia dan akhirat

Allah, kami memohon kuasa Rahmat dan PetunjukMu selalu dalam melangkah
untukMu, dalam jalan rumh tangga kami...
Amiin.3x

the end.......................
....

nah, begitulah kisah dan hikmah sy hr ini, silahkan dibaca, marui kita saling share jk ada uneg2, biar nambah ilmu sy yg kurang nie.
jazakumullah...


*********************************************************************
Barakallahufiik
semoga ada manfaatnya,
jika ada yang kurang atau yang kurang sreg, mari kita diskusikan,
berbagi ilmu dan amal demi kebaikan,

saya hanya manusia biasa,
mari kita sama2 belajar dari alim ulama demi perbaikan kita dan ummat
mohon diingatkan kalau ada salah atau khilaf
afwan kabiir...
*********************************************************************

kisah HIKMAH : Djoepri, OB yang Sukses Jadi Dosen dan Pengusaha

Nama Soehardjoepri pastinya sudah tidak asing lagi. Dosen matematika, enterpreneur, motivator sekaligus trainer ini agaknya sudah tersohor seantero ITS. Dibalik sosoknya yang santai dan rendah hati, siapa menyangka pria ini menyimpan banyak kisah inspiratif. Termasuk sekelumit kisah profesi office boy yang pernah ia lakoni.

Matematika, ITS Online - Tak ingin merasa nyaman di kondisi yang serba kecukupan, Joepri muda memilih untuk hidup mandiri. Uang kiriman dari orang tua sudah tak mau ia terima lagi. Padahal Ia berasal dari keluarga yang cukup terpandang. Seharusnya ia bisa fokus pada studinya di Jurusan Matematika ITS. Namun, ia memilih kerja serabutan untuk mendapatkan uang. Salah satunya adalah melamar menjadi OB disalah satu perusahaan di Surabaya. “Zona kenyamanan hanya membuat saya pasif dan tidak kreatif,” katanya memberi alasan mengapa menolak pemberian dari kedua orang tua yang sangat ia hormati.

Joepri lantas harus menerima konsekuensi atas pilihannya. Ia harus pontang panting membiayai hidup dan kuliahnya sendiri. Gaji OB yang cukup kecil jelas tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya di Surabaya. Ia pun mencari tambahan kerja lainnya di malam hari. “ Kalau pagi kuliah, siang jadi office boy, malam saya jadi guru les private,” kenangnya.

Setelah lima bulan menjalani pekerjaan sebagai OB, Joepri akhirnya bermetamorfasa menjadi seorang operator komputer, programmer, analist, kepala bagian Administrasi, hingga manager dan konsultan beberapa perusahaan. Setelah sukses bekerja di Perusahaan orang, Joepri akhirnya dapat memiliki perusahaan sendiri.

Pria yang selalu tampil dengan kopyah putih ini memang memiliki target yang jelas dalam hidupnya. Dan salah satu moto hidup yang membawanya sukses sampai sekarang adalah: We become what we think about, kita akan menjadi seperti apa yang kita fikirkan.

Mengajar dan Berbisnis itu Ibadah
Saat ini, Soehardjupri benar-benar merasakan nikmatnya perjuangan hidupnya dulu. Selain menjadi dosen di ITS, ia juga menjadi pengusaha yang sukses. Beberapa bisnisnya sudah dikenal di tingkat nasional.

Salah satu usahanya ia wujudkan di bidang programmer. Sejak sepuluh tahun lalu, ia mulai menciptakan software bersama dengan tim dalam sebuah perusahaan. Dari sana terciptalah produk yang sampai saat ini sudah tersebar dan dipakai di hampir seluruh SPBU di Indonesia. Yaitu Ticket Printer/TP (pencetak bon pembelian), Tank Monitor/TM (monitoring tangki pendam SPBU) dan juga Accounting System sebuah sistem keuangan dan akuntansi otomatis yang dapat mengontrol TP dan TM secara otomatis.

Selain itu, masih banyak prestasi bisnis bapak empat orang anak ini. Unit bisnisnya bahkan sudah memiliki omset puluhan hingga ratusan juta rupiah. Dari konveksi, percetakan, souvenir, event organisier, jual beli motor bekas, juga beberapa jalinan kerja sama dengan mahasiswa. Seperti percetakan buku karangan mahasiswa, digital printing, souvenir kerajinan di dalam botol, penghemat BBM dan Listrik, kaos dan stiker, arang dari batok kelapa, dan masih banyak lagi.

Namun, Sibuk berbisinis tak membuat aktifitas sebagai pengajar di ITS dikesampingkan. Baginya mengajar itu pengabdian dan mencari uang itu bisnis dan semua itu beribadah kepada Allah.SWT. “Mengajar itu pengabdian dan mencari uang itu bisnis,” tegas Joepri yang kerap didaulat menjadi penceramah tentang motivasi, manajemen organisasi dan Agama Islam ini.

Selain itu, sosok yang menyukai wayang ini selalu ingin bermanfaat bagi sesama. Hidupnya pun ia samakan dengan lemparan bola bekel. “ Karena hidup itu bagaikan bola bekel, maka saat kita lempar akan kembali. Artinya begitu kita berbuat positif maka akan kembali positif, demikian pula sebaliknya,” begitu kata pria yang sudah dua puluh tiga tahun mengabdikan dirinya di kampus ITS tercinta.

Pria yang punya segudang kata-kata mutiara ini juga memberi pesan pada seluruh mahasiswa ITS untuk selalu menggunakan prinsip DUIT ITS untuk sukses. “Yang saya lakukan hanya DUIT-ITS (Do’a, Usaha, Iman/Istiqomah, Tawakkal - Ikhlas, Tekun/Taat, Sabar/Syukur),” tuturnya memberi petuah.

“Kalau sudah DUIT-ITS, tidak perlu memikirkan hasil. Jika hasilnya baik jangan sombong disyukuri saja, namun jika hasilnya buruk atau gagal yang sabar, terima apa adanya dan jangan menyerah,” pungkasnya (fz/yud)

sumber : http://www.its.ac.id/berita.php?nomer=6632

klo ada yg ketemu bapaknya, silahkan ke ITS
hehehe...

ana belajar banyak dr beliau, buanyak bahkan
kerjasama yang bagus dan ilmu yang banyak insyaAllah
sukses selalu buat kita semua...

♥ Ketika Harus Jauh Dari Belahan Hati ♥

Abdi adalah seorang lulusan sebuah universitas ternama di kotanya. sekarang, dia bekerja di sebuah perusahaan nasional bidang e-commerce. Hari-harinya dilalui dengan amanah di kantor dan kegiatan remas kampungnya. Kadang-kadang dia juga aktif di kegiatan partai, berpartisipasi untuk negara katanya. Hampir dua tahun berlalu pasca dia lulus, mendadak batinya bicara , "aku ingin menggenapkan setengah dien-ku Ya Allah... akankah Engkau mengijinkan sekarang?" tidak biasanya Abdi kebelet nikah ^_^. Tapi ya maklum lah namanya juga manusia. itu wajar. Kalau gak kebelet malah dikira gak normal nanti, hemmm... astaghfirullah...

Seketika itu, berperanglah Abdi mencari belahan hatinya, proposal muali dia rilist, dibuat dan diedit sebagus mungkin, lalu diserahkannya kepada sang guru ngaji tercinta. Ustadz, saya ingin meneyetorkan ini, entah Allah mengijinkan sekarang atau tidak, ana menerima.

LAmaaaaa sekali, hari demi hari berlalu, bulan demi bulan berlalu, proposal itu tak ada kabar. "Nyangkut dimana ya tuh proposal? " batin Abdi suatu ketika. Setiap sabtu malam, dimana pada umumnya para pemuda biasanya mengapeli pacarnya masing2, Abdi istiqomah menghadiri pekanan di masjid bersama teman2nya. Di akhir forum, Sang Ustadz berkata, "Abdi, selepas ini jangan pulang dulu ya, ada yang mau ana bicarakan." kontan Abdi menjawab ,"baik ustadz."

"Abdi, ada proposal yang masuk buat antum,silahkan dipelajari, jika cocok nanti kita tindak lanjuti." begitu sang ustadz langsung mengutarakan kepada Abdi. Wajah Abdi berbunga-bunga, serasa kehujanan emas permata, lebih dari itu memang. Abdi pulang dengan perasaan berbunga-bunga, padahal dia belum membuka proposal itu, dan ada siapa di dalamnya. Sampai-sampai dzikirnya Abdi di jalan ketika pulang berganti menjadi ,"kawin...kawin... minggu depan aku kawin..." (mbacanya dilagukan ya... ^_^)
padahal biasanya sholawatan, kok jadi begitu, "Astaghfirullah... segera Abdi beristighfar dari melayangnya pikiran Abdi malam itu." Dia masuk rumah, berwudhu, dan tidak segera tidur seperti biasanya. Namun dia membaca bismillah, dan membuka proposal dari ustadznya.

"Subhanallah, kayaknya aku pernah ketemu akhwat ini ya.. dimana ya...." lamaaa sekali Abdi memandangi foto di bagian paling depan proposal itu, dan mengingat-ngingat, dimana dia bertemu. "Ahaaaa ! aku ingat, kalau gak salah, ini kan yang dulu sama dina waktu si dina ambil buku ke aku ya... OOo.... namanya ukhti shila to..." Dina adalah sepupu Abdi yang dulu pernah pinjem buku padanya.

Singkat cerita, terjadilah proses ta'aruf, dan ketika kedua belah pihak sampai pada tahap diskusi pernikahan, tiba2 ada sebuah polemik yang membuat Abdi dan Shila bingung setengah mati. "JIka kalian menikah,kami ingin sementara waktu shila tetap di sini dulu, kalau bisa Nak Abdi juga, karena semua saudaranya Shila sudah punya rumah sendiri-sendiri, dan jauh dari bapak ibu. kakak Shila akan pulag kira2 empat tahun lagi, setelah itu, tidak apa2 kalau misal mau mebawa shila keluar dari kota ini." begitu ayah Shila berucap kepada Abdi. Jarak rumah dan Abdi memang jauh, kalau ditempuh dengan bis, bisa 6 atau 7 jam baru nyampek. Abdi dan Shila bingung, harus bagaimana, masalahnya, ABdi sudah kadung cocok dengen kerjaanya sekarang, kalaupun mencari yang baru di kotanya Shila, masih sulit.

Abdi meminta waktu untuk berfikir kepada orang tua Shila,dan Shila pun menyerahkan segala keputusan penuh ke Abdi. Stelah kira2 merasa yakin, Abdi memutuskan, akan tetap menikah dengan Shila. KArena semenjak melihat proposalnya, dan informasi yang dia cari dari Dina, kriteria akhwat impiannya, ada pada Shila. Meski nanti mungkin harus berkorban dulu di awal2 pernikahan, jauh dari istri karena kerjaan, Abdi yakin pasti Allah akan memberi jalan. "Rizki ada di mana pun, jika aku berusaha keras, Allah pasti akan memberi jalan, " begitu tekad Abdi. Ketika Abdi menyampaikan keputusannya kepada Shila dan keluarganya, orang tua Shila tersenyum, dan Shila, sebenarnya, dia tidak rela kalau harus jauh dari suami, apalagi dalam usia pernikahan yang masih muda, lagi romantis-romantisnya gitu lho... hihi.... Namun seperti abdi juga, Shila sudah jatuh hati pada Abdi, dia bertekad, kalau Abdi bisa, kenapa dia tidak. Shila berfikir, "ya mungkin ini lah zonaku, zona perjuanganku yang baru, berliku, penuh perjuangan bersama suamiku, imamku. "

Bismillah, akhirnya pernikahan pun terlaksana...
Sungguh bahagia dua anak manusia, memadu kasih dalam sebuah ikatan suci pernikahan yang diimpikan banyak orang. Membuat impian masa depan bersama-sama, menjadi parner hidup yang saling menopang dan setia. Sampai-sampai, alam sekitarnya, iri kepada kemesraan Abdi dan Shila dalam membina rumah tangga dan berjuang dalam jarak dan kesetiaan.

Dahulu sebelum kita dipertemukan
aku adalah aku dan kau adalah kau
masalah ku adalah masalahku
dan masalah mu adalah masalah mu
dan saat kita dipertemukan dan dipersatukan
meski raga berbeda namun jiwa kita telah menyatu
aku adalah kau dan kau adalah aku

Tiada kata tercipta untuk dapat gantikan peluhmu
yang menggenangi hidupmu atas hadirku didunia ini
kau sirami hidupku dengan curahan kasihmu
yang menyejukkan jiwa dalam dekap dan belai
dan petuahmu selalu membaluri rapuh jiwaku
tatkala langkah ku berbelok dari lurusnya jalan hidup
dan saat ini pun kau tetap mengiringi langkahku
menapaki lembaran baru jalan hidupku

Sepekan sekali Abdi beradu ke palabuhan hatinya, yaitu Shila, dan kadang 2 pekan sekali. Shila sedih ketika suaminya berangkat ke luar kota, dan dia selalu menunggu kedatangannya.

Namun untuk menyemangati Shila, Abdi selalu dan tak pernah Absen, menjaga komunikasi romantis untuk Shila.

i love you sayang,

ana tidak akan pernah membuat pasangan hidup ana kecewa
ana janji kepada sayang,
tidak akan membuat sayang kecewa
ana ingin sayang bangga sama ana

sabar lah sayang, dalam ikhtiar kita bersama
meniti jalan dan zona dariNya...
jagalah diri selalu saat aku tidak bersamamu
dan semoga Allah selalu menjagamu

sayang, jadikan jarak ini adalah jembatan
menuju kebahagiaan kita bersama
sayang, bersabarlah untuk impian kita
hingga Allah memberinya kepada kita

sayang, jangan lah engkau pernah ragu padaku
aku akan selalu berjuang untuk impian kita
sayang, jangan pernah menangis
karena senyummu adalah semangatku untuk berjuang

sayang, tabah lah saat aku tidak bersamamu
karena cinta dan sayangku selalu bersamamu
sayang, tetaplah istiqomah dengan cinta kita
Allah sedang melihat proses kita

sayang, mari kita raih cintaNya dengan kesabaran kita
untuk cinta kita
sayang, mari kita raih impian kita
dengan perjuangan kita

i love you sayang...

selama setahun proses itu berlalu, namun sungguh subhallah, setahun setelah pernikahan mereka berjalan, perusahaan Abdi membuka cabang kantornya, di kota yang menjadi tempat tinggal Shila, keduanya sangat bahagia, sungguh bahagia. "Segala puji bagiMu YA Allah, Engkau mendekatkan kami dalam jarak dan cinta... Ijinkan kan kami berjuang di jalanMu. AMiin" Bersama dalam cinta dan kasih sayang, Abdi dan shila memuji Penguasa ALam yang Maha Berkehendak.
Barakallah...

Apakah ukhuwah pernah berbohong ?

special for, ukhti di sana...

dan muhasabah dirikyu...

**************************
*********************************************************

Awal masuk di perkuliannya, vina sangat senang, dan bangga, dengan status barunya yang disandang, mahasiswa uey !
Yang diimpikannya semenjak dulu, bahkan itu juga impian semua orang, bisa duduk di bangku kuliah untuk menyongsong masa depan yang diinginkan. Vina diterima di sebuah perguruan tinggi negri yang mentereng dan masuk ke jurusan pilihannya. Study-nya juga didukung oleh semua anggota keluarganya, sehingga dia sangat menikmatinya. Vina tipikal anak yang pendiam tapi aktif. Semasa sekolah dia aktif di OSIS sekolahnya,begitu pula ketika di kampus, dia aktif juga di beberapa organisasi. Semenjak menjadi mahasiswa baru, dia gabung dengan aktifitas kerohanian Islam di kampus. Lembaga dakwah yang kata banyak mahasiswa menjadi ajang tempat berkumpulnya mbak2 & mas2 alim. Vina tertarik, selain ingin aktif di organisasi, dia ingin seimbang belajar ilmu agama dan umum, karena di bangku kuliah, pelajaran agama Islam hanya 1 semester, itu pun hanya 1,5 jam dalam sepekan, kalau pun nambah, hanya sedikit saja. Jadi vina memutuskan gabung di kerohanian Islam kampusnya. Katakanlah jamaah masjid kampusnya.

Lambat laun, semester demi semester perkuliahan berjalan, tugas kuliah selalu bertambah banyak, apalagi dalam tugas akhirnya yang harus dikerjakannya sendiri, didampingi dosen pembimbing, melawan kelemahna diri dan kemalasan dalam diri. Selain aktif di jamaah masjid, vina juga gabung di BEM kampusnya, dan tidak tanggung, posisinya sebagi salah satu pemegang departemen menuntutnya bekerja lebih ekstra agar semua beres...
hemmm... amanah yang gak tanggung tanggung lah pokoknya...
capek iya, gak ada yang menggaji pula.... hehehe... bercanda...
tapi vina menikmati amanahnya, meski tugas seabrek dan agenda organisasi berturut-turut datang, satu kata yang selalu diucap setiap matahari muncul di pagi hari... "bismillah... aku berniat ibadah untuk semua yang aku lakukan, karenaMu Ya Allah..."

Ya, kadang fiisik lemah, sendirian, kesepian, banyak teman yang tidak jarang absen dari kegiatan, dan saaaangat melelahkan. Ya, itu lah bagian perjuangan.
Namun vina tetepap berusaha menjaga niatnya agar tetap bisa istiqomah...

Satu yang menguatkannya, ukhuwah teman2 yang terus bertahan dalam seleksi alam...
ya, ukhuwah terseleksi...
kenapa ada seleksi? karena banyak orang yang gugur di jalan dalam berjuang sehingga menghilang tanpa jejak, entah kemana. yang bertahan lah yang akan mendapatkan ilmu lebih banyak, pahala yang lebih banyak juga insyaAllah. Bersama orang2 yang terseleksi, vina terus berjuang, mengabdi untuk kampus, ummat, yang terbaik yang bisa dilakukannya.
Lelah sungguh tak terasa bersama teman2 yang terseleksi dalam ukhuwah.

Satu yang selalu vina pegang, TIDAK PERNAH ABSEN LIQO'
dari situ, vina mendapatkan kebersamaan yang bisa mebangkitkan semangat juangnya, mendapatkan ilmu dan sharing pengalaman bersama yang bermanfaat, karena teman-temannya juga aktivis-aktivis yang sedang punya amanah, bahkan sang murobiyahnya pun adalah mantan aktifis kampus yang tidak diragukan lagi capabiltasnya.
Vina memanfaatkan kesmpatan itu, dia dekati teman2 itu terus, supaya ukhuwah itu terjalin erat, menjaga komunikasi, salang mengerti, dan saling mendukung.
KArena semua itu berawal dari KOMUNIKASI [ngomongo,dan kamu akan dikasih ^_^]

Awalnya vina tidak begitu paham dengan apa itu liqo, apa itu ukhuwah, bahkan ketika dia merasa sendirian, karena lemahnya, dia sepat hampir tidak percaya dengan ukhuwah. "BOHONG dg ukhuwah. Aku tidak akan pernah merasa sendiri dalam berjuang kalau ukhuwah itu ada" begitu yang diungkapakan vina jaman dulu... hingga LQ pun kadang dikalahkan dengan kegiatan2 organisasinya...

hemmmmm......
Astaghfirullahl'adziimii...

dulu, saat vina belum percaya dengan ukhuwah, dia blak-blakan dengan murobbiyahnya tentang yang dirasakannya, hingga sang guru pun hanya beristighfar, karena binaannya sampai ada yang meragukan ukhuwah. 'Mungkin perlu pemahaman lagi...'
begitu sang murobiyah mem'batin'nya sendiri...

Namun alghamdulillah, lambat laun, vina mengerti, esensi ukhuwah itu seperti apa, hingga semua kegiatan sekraang menjadi terkalahkan dengan LQ.
apakah sebegitu urgen-nyaforum LQ itu?
ya, URGENT !
itu yang dipahami vina sekarang...
bersama dalam LQ, awal dan akhir penguatan diri seharusnya terbentuk, dalam tingkatan pemahaman yang kontinue... sampai tua pun, semoga tetep bisa istiqomah, amiin


**********************************************************************************

Ukhti, di sini lah kawanmu
di sini lah kawan perjuanganmu
anti tidak sendiri
anti ditunggu dalam barisan ukhuwah
lingkaran kecil tiap pekanmu
yang memelukmu dalam sukamu
yang memelukmu dalam sedihmu
lingkaranmu selalu menunggu kehadiranmu

Akan selalu ada ujian dalam keistiqomahan memang
namun, bismillah lah...
insyaAllah Dia akan memudahkan
ilmu agama bisa didapat di manapun
namun lingkaran kecil ini beda ukhti...
tidak hanya ilmu yang kau dapat

jika kau tahu
jika kau cari
di sanalah ruh perjuanganmu...
dalam lingkaran kecilmu...

ukhti, lingkaran kecil ini tahu ketika anti sibuk
kita juga sama, dengan amanah yang berbeda-beda
dengan amanah yang berbeda-beda
namun, di sini lah ruh kita
ukhuwah kita
lingkaran kecil kita
ayo kita jaga ukhti...

kita saling mengingatkan
saling menajga komunikasi..
mari kita lestarikan ukhti..
lingkaran kecil ini...
untuk generasi Islam yang mumpuni...
yang terbaik yang bisa kita lakukan
amiin

sukses selalu ukhti...

**********************************************************************************

Ya Allah, ampunilah semua salah dan khilaf diri ini, dalam langkah, olah tubuh, olah hati, olah pikiran yang salah di hadapmu. Dan berkatilah segala amal yang diri ini lakukan, supaya tidak menjadi sia-sia... Amiin
Mohon maaf untuk semua salah dan khilaf

Friday, March 19, 2010

generasi Emas ITS


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, satu2nya Tuhan penguasa sekalian alam, Yang MAha Kuasa, MAha Berkehendak atas segala sesuatu. Begitu pemurahnya Allah, dengan anugerah yang diberikanNya. Meski entah sadar atau tidak, untuk salah dan khilaf yang telah diri ini lakukan, namun Dia sungguh Maha Penyayang. Pemilik Cinta dan Kasih Sayang yang tidak diragukan lagi. Tidak pilih kasih, dan selalu adil.

Aku berucap syukur padaNya, study-ku di Matematika ITS sudah selesai, tercatat tanggal 13 Maret 2010 aku berdiri di Graha ITS, menjadi salah satu mahasiswi yang diwisuda, dah teah dinyatakan lulus dari ITS. Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah, orang tuaku bahagia, begitu juga dengan orang-orang yang aku sayangi, yang menunggu kelulusanku.

Sekarang, pengabdianku yang baru dimulai, pada masa baru, dunia yang sesungguhnya, bukan di bangku belajar kampus lagi, tapi, pada bangku kehidupan yang aku masih belum tahu bagaimana warna dan bentuknya.

Allah, bimbinglah aku menuju perjuanganku yang baru
untuk impianku selanjutnya...
Allah, berikanlah petunjukMu selalu...
untuk setiap kaki, tangan, dan hati ini melangkah
Allah, berkatilah orang tuaku...
ijinan diri ini membahagiakan beliau berdua
Allah, hamba memohon kelapanganMu untuk perjuangan ini...
perjuangan yang baru, dengan tantangan baru

Bismillah...
hamba memohon ijin masa dan ridho dariMu...
amiiin...

teruntuk, agamaMu, ummatMu, dan orang2 yang aku sayangi...

LOading...
menuju impian selanjutnya...

Bismillah...