Sunday, November 18, 2012

Harapan Itu Masih Ada, Bersama KPK untuk Indonesia Bebas Korupsi

Gambar diambil dari http://www.kpk.go.id/
            Menjalankan tugas di dalam sebuah lembaga yang sarat dengan berbagai macam permasalahan seputar korupsi, bukan lah perkara mudah. Banyak permasalahn, intrik hingga kadang ancaman keselamatan diri sudah menjadi resiko. Sebagai seorang ketua KPK (Komisi Pemberantas Korupsi), memiliki peran yang harus dijalankan dengan baik dan memaksimalkan semua potensi diri tentunya serta bekerja sama dengan semua elemen secara arif tanpa memandang jabatan atau pun hubungan kekeluargaan.

              Indonesia sudah terlanjur menjadi salah satu negara yang bermasalah dengan korupsi. Nama baik telah tercoreng, namun nasi belum menjadi bubur. Selama masih ada pejuang-pejuang kebaikan di Indonesia, terutama di tubuh KPK sebegai pemegang kekuasaan tirtinggi dengan berbagai macam tugas dan wewenangnya, suatu saat nama baik Indonesia di mata dunia akan didapatkan kembali.

Menarik Simpati dan Kepercayaan Rakyat

            Tugas besar tidak bisa dilaksanakan sendirian. Seorang ketua KPK sekalipun, harus bisa mengkoordinasikan dengan baik semua elemen di KPK. Tujuan pengkoordinasian ini adalah untuk mengambil langkah baru, mengajak masyarakat berperan serta dalam misi pemberantasan korupsi bersama KPK. Hal ini bukan perkara mudah, namun harus dilakukan. Karena masyarakat menjadi sebuah elemen penting yang bisa mendukung jalannya pembersihan negara dari korupsi.

             Langkah awal ini, bisa dilakukan dengan membuka line komunikasi secara terbuka kepada masyarakat. KPK menyediakan tempat khusus dengan petugas di dalamnya yang bertugas menerima segala macam informasi, masukan, kritikan, dan saran dalam setiap kegiatan dan langkah-langkah yang dilakukan KPK dalam memberantas korupsi. Selama ini, masyarakat kecil belum bisa menjangkau secara langsung untuk berkomunikasi dengan KPK secara baik. Sebelumnya, saya seringkali mengalami lambannya pelayanan untuk masyarakat di daerah pedesaan dan kabupaten bahkan kota, bukan karena minimnya petugas atau minimnya sarana prasarana. Namun, dikarenakan banyak perangkat desa, kecamatan atau kota yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik dalam melayani masyarakat. ini adalah sebuah fakta. Kasus kecil yang pernah saya alami, ketika mengurus surat-surat di kota, kami harus mengantri lama dengan satu petugas, sementara petugas yang lain terlihat bersantai bahkan ada yang hanya duduk-duduk di belakang meja kerjanya. Sebuah ironi. Korupsi waktu telah terjadi, sebuah keberanian untuk meninggalkan tugas di saat jam kerja. Contoh seperti ini lah, salah satu hal yang juga bisa dikomunikasikan dengan KPK. Sesungguhnya korupsi tidak hanya pada area keuangan saja. karena korupsi waktu bekerja, bisa mengakibatkan lalai dan hanya berharap gaji saja. Untuk selanjutnya, bisa diperkirakan. Korupsi uang akan terjadi saat seseorang lalai dengan kewajiban, tapi butuh ekonomi yang mapan. Saat itu lah, tangan-tangan yang khilaf akan beraksi memenuhi hajat keuangan.

Kejujuran dan Keberanian

             Sebagai seorang ketua KPK, harus memberikan contoh sikap jujur dan keberanian. Tidak hanya saat menjalankan tugas negara, namun dalam kehidupan sehari-hari juga harus menunjukkan betapa kejujuran menjadi identitasnya. Jujur kepada diri sendiri bahwa tanggungjawab sebagai ketua KPK tidak lah mudah, sehingga harus selalu mengupgrade diri untuk bisa terus bekerja total. Harus jujur bahwa siapa pun harus ditindak jika melakukan korupsi, tidak memadang jabatan dan hubungan kedekatan. selain itu juga, sebagai seorang ketua KPK, harus memupuk diri untuk selalu berani menghadapi resiko pekerjaan. Pekerjaan tidak hanya dipertanggungjawabkan di dunia. Namun Tuhan akan meminta tanggungjawabnya kelak.

              Keberanian seorang ketua KPK akan menjadikannya tidak gentar ketika harus mengusut kasus korupsi di mana pun dan oleh siapa pun. Seorang ketua KPK harus yakin bahwa dia selalu bersama orang-orang baik dan Tuhan selalu bersamanya. Sehingga semua tugas akan terlaksana dengan baik.

Belajar dari Kesalahan

             Pengalaman buruk bangsa Indonesia dengan banyaknya kasus korupsi bahkan sampai sekarang pun masih terjadi, harus menjadi pelajaran bersama. Masa lalu adalah pembelajaran, masa sekarang adalah kenyataan yang segera diselesaikan, dan masa yang akan datang adalah impian yang harus diperjuangkan.

            Sekarang, tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi. Menyelesaikan kasus korupsi yang sedang terjadi harus segera dituntaskan dan segera menyusun strategi untuk menghindari masalah-masalah lain di masa yang akan datang. Ketua KPK memiliki peran yang besar di sini. Dia harus jeli menata menejemen penyelesaian masalah dan menyusun rencana-rencana jitu memberantas korupsi bersama jajarannya.

           Semua itu adalah beberapa hal yang bisa dilakukan seorang ketua KPK dalam menjalankan tanggungjawabnya yang besar. Dan seandainya saya menjadi seorang ketua KPK maka saya akan melaksanakan langkah-langkah tersebut. Harapan itu masih ada, jadi bekerja total adalah kuncinya. Untuk Indonesia bersih dari korupsi baik sekarang maupun hari-hari yang akan datang.

Gambar Diambil Dari http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/1030/Tri%20Nurhidayati.html

No comments: