Tuesday, October 8, 2013

Tentang ODOJ (One Day One Juz)

Kini, tilawah mengkhatamkan AL Qur'an minimal satu jus per hari, bukan hal yang sulit lagi. Bersama teman-teman yang semangat bertilawah di dalam sebuah grup media online, whatsapp, kebiasaan itu bermula.

Kurang lebih sebulan lalu, seorang teman mengajak saya bergabung dalam sebuah grup ODOJ (one day one juz), spontan saya langsung menerimanya. Sebenarnya saya sudah lama tahu ada grup ODOJ ini, tapi belum bisa mendapatkan grup sendiri dan hanya menjadi peserta cadangan karena grup yang menawari saya sebelumnya sudah penuh. Ketika ada grup baru yang dibuka, saya langsung 'nyemplung' dan berazzam (bertekad) untuk belajar istiqomah.

Sebelum ikut program ODOJ, saya sudah memiliki target tilawah harian, namun seringkali target itu hanya terlewat begitu saja karena 'alasan' pekerjaan yang tiada henti. Subhanallah, setelah mengikuti program ini, target minimal satu juz bisa tercapai, meski kadang lewat dari deadline grup ketika laporan. di sinilah kami memaksa diri, mencapai target apapun keadaan yang sedang terjadi.

Mengenai ODOJ, di dalam grup ada 30 orang dengan satu admin yang bertugas membagi kewajiban tilawah kepada semua peserta ODOJ. Admin harus aktif di dalam grup dan rajin mengingatkan semua anggota jika menjelang deadline masih banyak yang belum setor bacaan tilawah. Grup ODOJ pertama saya dimulai dari waktu Subuh dan pelaporan tilawah maksimal Subuh esok harinya. Beberapa jam menjelang deadline, teman-teman yang belum selesai tilawah dipersilahkan laporan di grup jika juz yang menjadi kewajibannya ingin dilelang oleh teman yang lain untuk dibantu mengkhatamkan. begitu juga jika ada teman yang sedang berhalangan, bisa melelangkan juznya. Namun tidak sedikit juga teman-teman, termasuk saya, tetap tilawah meski sedang halangan dengan menggunakan mushaf digital melalui HP/laptop/ipad. Hal ini tergantung pemamahan dan keyakinan masing-masing, menurut ulama yang dianut.

Subhanallah, energi yang luar biasa mengalir melalui grup ODOJ ini. Sebuah ibadah berjamaah tanpa tatap muka, menyatukan ukhuwah (persaudaraan) yang begitu indah, teman baru, saudara baru, ilmu baru, semua ada di sana. Tidak hanya tilawah, kami bisa berbagi apapun di sana, terutama berbagi semangat dan beribadah.

Masih terngiang dengan jelas, ketika grup ODOJ saya masih berjalan satu pekan, saya mendapatkan berbagai macam kemudahan dari Allah di setiap urusan. Mulai dari urusan finansial, pekerjaan, keluarga, dll. Sagat berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Ketika mendapati masalah dan seringkali galau, sekarang sudah tidak lagi. Dan luarbiasanya, mayoritas semua teman-teman ODOJ saya juga merasakan hal yang sama. Sungguh benar, jika kita mendahulukan Allah, mencintai Allah, maka Allah akan mendahulukan kita, akan mencintai kita. Luar biasanya lagi, saat suami saya juga mulai mengikuti program ODOJ di grup ikhwan (laki-laki), hari-hari kami di rumah penuh dengan tilawah jika belum setoran tilawah ke grup ODOJ. Subhanallah, saat-saat seperti itu, semuanya terasa sejuk dan 'adeeem'. Kami akan saling menanyakan kabar tilawah jika menjelang tidur, jika target belum tercapai, kamipun berlomba menyelesaikan target masing-masing. Subhanallah. Sebelum ini, kami terbiasa dengan target sendiri-sendiri dengan suasana yang lebih 'sate' : sithik-sithik nyante :D

Tidak terasa beberapa pekan yang lalu, grup ODOJ saya genap satu bulan dan masing-masing dari kami bisa khatam minimal 1 kali 30 juz dalam sebulan. Subhanallah, ibarat menuai tabungan yang sudah lama kami rindukan. bermula dari sana, terbesit dalam pikiran, ingin mengajak teman-teman yang mungkin belum dan mau ikut program ODOJ, dengan ijin suami saya memberanikan diri membuka grup ODOJ baru dan otomatis saya harus menjadi admin.

Sebelumnya saya berpikir panjang, menjadi admin ODOJ itu tidak mudah, kadang harus rela begadang untuk mengontrol grup apakah sudah berjalan dengan baik, semua sudah setor atau belum dan harus siap menerima lelangan setiap saat atau menawarkan lelangan di dalam grup. Istiqomah lebih haus ditingkatkan. Tidak hanya itu, jika membuka grup ODOJ baru, saya harus bisa dan komitmen minimal 2 juz per hari. Serasa diri belum sanggup kalau mengingat tanggung jawabnya yang besar. Namun dengan niat bersama-sama dalam kebaikan, saya benar membuka grup baru. Dalam waktu 2 hari, 30 kursi yang saya tawarkan langsung penuh dan ada beberapa teman yang belum bisa gabung karena sudah terlambat.

Alhamdulillah, grup kedua ini sudah berjalan kurang lebih selama sepekan. Agak ngos-ngosan juga ternyata menjadi admin dan minimal 2 juz dalam sehari, subhanallah. Apalagi saat puteri saya kemarin sakit dan saya juga sedang tidak sehat, subhanallah, sensasi yang luar biasa ketika mengawal ODOJ ini. Sempat, handphone sebagai media utama menjalankan ODOJ bersama teman-teman mendadak bermasalah, namun sangat lega saat bisa normal kembali. Luar biasanya lagi, sekarang handphone malah 'ngamar' di counter karena tiba-tiba saja tidak bisa nyala sama sekali. Subhanallah. Mungkin memang bagian dari keistiqomahan :-)
Namun saya yakin, alhamdulillah dan insyaAllah, semua akan dimudahkan dan semoga istiqomah menjalankan ikhtiar dan juga kewajiban dengan baik. Aamiin

"Semoga kami bisa istiqomah Ya Rabb, aamiin."

Begitulah, sedikit cerita tentang ODOJ yang berefek luar biasa ini. Menuliskan tentang ODOJ ini tidak ingin berniat riya' atau sombong sama sekali. Saya hanya ingin berbagi, tentang salah satu sisi kebahagiaan hidup yang lama dicari oleh setiap orang, ada di sini. Mendekat dengan Illahi, melalui kalam yang suci. Al Qur'an.

Hidup hanya sekali, kalau menunggu nanti dan esok hari, apakah kita yakin akan memiliki semua hari?



Berikut saya cantumkan sebuah tulisan tentang ODOJ dari seorang teman peserta ODOJ juga yang luar biasa,

***
Kembali kepada mengapa harus satu juz dalam sehari? Secara sederhana dikatakan begini Al-Qur’an itu berapa juz? 30 juz…lantas satu bulan ada berapa hari? Kita ambil rata2nya, 30 hari. Mengapa kita harus satu bulan harus mengkhatamkan membaca Qur’an satu kali? Dalam hadits dikatakan: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)

Menurut hadits di atas, kita dilarang mengkhatamkan Al Quran lebih dari 30 hari. Karena bila kita membaca Al Quran kurang dari 1 juz per harinya, kita akan kehilangan ruh dan akan menjauh dari Allah. Selain itu, kita juga dilarang untuk mengkhatamkan Al Quran kurang dari 3 hari.

1 comment:

obat mata minus ampuh said...

dari sejak dini terapkan odoj