Friday, September 7, 2012

Azizah

orang mengenalnya sebagai sosok akhwat yang biasa saja...
prestasi kuliah, standart rata-rata lah, prestasi dakwah, sama kayak anak2 jaman kaderisasi semasanya. wajah, cantik, manis, imut, keibuan, begitu kata orang-orang.. namanya juga akhwat gitu loh, gak mungkin tampan kan? hehehehehe....

Subhanallah, AllahuAkbar...
hidup manusia, alur arah hidupnya, memang tidak ada yang tahu, kecuali hal-hal tetap yang sudah Allah gariskan bagi setiap umatNya. Lahir, mati, rizki, takdir baik dan buruknya manusia.
Azizah, begitu dia dipanggil. Sosoknya yang erbadan proporsional, membuatnya gesit dalam beraktifitas, kuliah dan dakwah di kampus tercintanya. Apa pun akan dia lakukan asal itu baik. menebar manfaat adalah motto hidupnya. Tak pernah semangatnya goyah untuk selalu berlari mengejar impian dan menebar manfaat dalam setiap aktifitasnya.

aktif di himpunan, kajian, hingga forum mahasiswa nasional yang kadang memaksanya beberapa bulan sekali ke luar kota keliling indonesia mewakili kampusnya bersama teman-teman seperjuangannya, mengkonsep konsep kampus madani, kampus dakwah impian.
Hingga suatu ketika Allah mengujinya dengan kelulusannya yang tertunda, dia pun tidak jatuh dan menyerah. perjuangan terus dia lakukan. tak kenal patah semangat.

Ada salah seorang teman Azizah, sebut saja deviana, senior Azizah yang kebetulan dekat dengan Azizah sang pejuang ini. Deviana beberapa kali moment ada dalam kebersamaan ukhuwah dengan Azizah ini. Sebagai seorang kakak, dia sangat mengenal adhek juniornya ini. Dia juga melihat Azizah sebagai sosok yang sabar, dan pekerja keras.
dalam hal menuntut ilmu, Deviana melihat, Azizah tidak pernah perhitungan, tidak pernah kompromi dengan katan nanti dan besok. Azizah selalu berkata 'iya' dan bergegas tegas dalam menuntut ilmu dan perjuangan.

Satu hal yang membuat Deviana terpana dan terpesona, Azizah, selalu berbalut dalam kesederhanaan dalam hidup. Sepeda 'pancal' roda dua selalu menemani aktifitasnya. Seberapa pun jarak yang ditempuh, tak menyurutkan langkah Azizah ketika ada tuntutan amanah dan ilmu yang diperjuangkannya.
10km baginya adalah jarak yang pendek. tapi bagi deviana, jarak itu sudah sangat jauh, menuju tempat mereka menyetorkan hafalan setiap sepekan dua kali kepada ustadzah mereka. karena jam masuk mereka di siang bolong, di tengah kota panas yang saaangat penuh dengan asap debu bertebaran. apalagi jika musim puasa tiba, subhanallah...
"Azizah, makan apa kau hingga sekuat itu," gumam Deviana setiap kali melihat senyum Azizah dan sepeda kesayangannya.

Ketekunan, kesabaran, dan keteguhan Azizah membuah hasil yang manis. Semakin hari, hafalannya bertambah banyak, kelulusan kuliahnya tinggal selangkah lagi, dan beberapa bulan lagi, akad nikah akan segera menjemputnya, dari seorang ikhwan militan baru lulus X internasional university, hingga tawaran sebuah wajihah untuk posisi strategis selepas dia kuliah nanti.
Subhanallah...

****************************
sedikit kisah hidup nyata yang inspiratif, meski penyajian minimalis, semoga mendobrak semangat agung kita untuk terus muncul menjadi orang yang bermanfaat dan berarti...



No comments: