Saturday, October 12, 2013

Syarat Kesuksesan Penulis

Gagal menulis? Ditolak berkali-kali? Buku jeblok di pasaran? Bosan jadi penulis?
Mungkin nasehat sedikit ini dapat membantu. Awalnya, hanya mendengar penjelasan QS 8 : 45-47. Tapi sungguh, Quran itu memang obat yang mak jleb di hati. Sungguh langsung mengena pada diri seorang penulis seperti saya yang kadang dihantui rasa lelah. InsyaAllah, tidak ingin meninggalkan dunia kepenulisan (karena saya cinta dan merasa menulis adalah katarsis). Tapi, salah satu kekalahan kita adalah semakin malas dan jauh dari target-target menulis.
Apa sih sebetulnya isi QS 8 : 45 -47?
Sebetulnya surat al Anfal banyak berisi penjelasan peperangan di zaman Rasulullah. Kalau begitu , apa relevansinya dengan zaman sekarang? Kita sudah tidak punya musuh Belanda, Portugis, Jepang lagi. Coba deh, baca lagi dan akan semakin faham bahwa “musuh” itu bisa bertransformasi menjadi makhluk yang banyak sekali ragamnya. Ingat Sadako Yamamura, si setan perempuan zaman modern ini kan?

Syarat Keberhasilan Penulis (QS 8 : 45-47)
1.      Tsabat / teguh
2.      Dzikir
3.      Taat kepada Allah dan Rasul
4.      Tidak berbantah (berpecah belah)
5.      Sabar
6.      Tidak sombong dan riya

Tsabat/teguh
Dalam QS 8 : 45, maksud ayat ini adalah tidak lari ke belakang ketika bertemu musuh, juga istiqomah. Dengan kata lain adalah tetap di tempat meski bertemu musuh. Ya, mungkin saya pernah mengalaminya.
            “Sinta, kamu itu bagus lho di fiksi sejarah,” saran beberapa teman dan editor.
            Tengok sana, tengok sini. Lho kok , penulis motivasi royaltinya gede ya? Lho kok, yang sekarang diminati adalah tulisan travelling ya? Lho…
            Akhirnya, kita pun ikut terbawa-bawa menulis hal-hal yang mungkin tidak sesuai kapasitas kita. Memang, saran mas Ali Muakhir, penulis butuh Wisata Karya. Bahwa ia akan bosan terus menerus menulis tema fiksi sejarah. Tapi hendaknya menulis bukan karena sekedar ingin loncat sana dan sini, tanpa punya prinsip apapun. Seharusnya seorang penulis punya spesialisasi sehingga ia akan memiliki brand image khusus, dalam istilah ekonomi pasar celah. Mungkin tidak berlimpah royalty, tapi bila kita memilih spesialisasi , akan dicari penggemar fanatic.
            Dan, tsabat / teguh ini biasanya dibutuhkan saat bertemu musuh.
            Silakan ke toko buku. Buuaanyakkk sekali musuh di sana.
            Penerbit A, B, C, P, Q, R. Penulis h,i,j,k,l,m,n. Belum lagi penulis dari luar macam Stephanie Meyer, JK Rowling, dll. Ada penulis senior yang terus menerus menerbitkan buku. Ada penulis yunior yang bagus-bagus pula karyanya. Ada penulis anak-anak. Dan…covernya cantik-cantik! Belum lagi penulis yang lebih professional, packaging nya bagus banget, ada tim manajernya, diundang kesana kemari bedah buku.
            Alamak…daku gak kuat menghadapi musuh sebanyak itu!
            Itulah makna tsabat/teguh.
            Bahwa kaki kita harus tetap di tempat meski rasa gentar menyerang.
            Memang, kenapa sih kita menulis? Karena ingin berbagi satu hikmah kepada orang lain. Selalu terngiang ucapan pak Maman S. Mahayana. Penulis itu orang yang luarbiasa bijak; sebab ia telah melampaui prosesi membaca. Ia menelaah, mengkaji, merenungkan, mentafsirkan ulang dengan kebijaksanaannya sendiri dan dengan pengalaman hidup yang telah dijalani, ia menuliskan dengan kekuatannya sendiri.
            Dengan kekuatan dahsyat seperti itu, seharusnya penulis memang harus memancangkan kaki tetap di tempat pertempuran.
            Ada 100 judul buku baru terbit setiap bulan. Ada puluhan penerbit baru yang muncul. Ada penulis-penulis muda yang harus diperhitungkan. Tapi kita tak akan mundur sebagai penulis, sebab tsabat atau teguh baru langkah awal  menuju medan peperangan yang besar.

Dzikir
            Sabar dan dzikir memiliki korelasi. Semakin banyak dan khusyuk dzikir, insyaAllah semakin kuat menanggung beban. Sabar itu bukan nerimo looooooh, diapa-apain juga mau. Ditipu, sabar. Diinjak, sabar. Ditinggal, sabar. Kalah, sabar. Sabar adalah terus maju dengan menanggung beban yang semakin besar sesuai dengan kapasitas dan tahapan langkah yang dijalani.
            Dzikir adalah salah satu penguat sabar.
            Apalagi manfaat dzikir?
            Tahukah kita, bahwa semua materi di alam semesta ini memiliki energy? Punya gelombang elektromagnetik? Bunga-bunga punya energy. Batu punya energy. Matahari punya energy. Badan kita punya energy. Atom punya energy. Dan…
            Kertas punya energy. Tinta punya energy.
            Itu sebabnya, Ibnu Sina berwudhu dulu sebelum menulis dan jika bingung, maka beliau sholat. Maka, tulisan para ulama punya energy luarbiasa untuk bisa sampai kepada kita. Tiap kali Sir Muhammad Iqbal berkata padaku di dalam puisinya,
            “…sudah berapa lama kau tidur di ranjang sutra?”
            Maka rasanya ia memarahiku karena tidur terlalu banyak. Boleh jadi, kekuatan tulisan Iqbal terletak pada kebiasaannya membaca Quran usai shubuh.
            Dzikir bukan hanya membuat pelakunya sabar untuk terus maju, menanggung beban yang semakin besar; tetapi juga merasuk menjadi energy ke tulisan-tulisan yang kita buat. Ucapkan Basmallah, sholawat, asmaul husna saat menulis. Buka dengan Dhuha atau Tahajjud. Perindah dengan baca Quran.
            Memangnya kalau sudah jadi penulis tidak butuh tsabat dan sabar lagi?
            “Sinta, kenapa sih tokohmu kok Gary Stu banget?”
            “Sinta, novelmu sangat bagus di awal. Tapi di tengah-tengah…ya ampun, melempem begini! Kamu seperti habis energy dan terburu-buru!”
            Setelah gelar dan profesi penulis melekat, apakah kaki kita tidak harus tetap terpancang? Apakah dunia menjadi lebih lunak dan berjalan tanpa gelombang sama sekali? Tetap saja ada.
            Lalu kita menjadi penulis andal. Tapi nggak bisa ngomong di depan orang, setengah mati keringetan! Saat diminta bedah buku, hanya aah…eehh…oooh…gitu…
            Sabar adalah menanggung beban yang semakin besar seiiring tahapan langkah yang ditapaki berikut. Saat jadi penulis pemula harus tsabat dan sabar untuk mengejar deadline, menghasilkan karya-karya terbaik. Saat menjadi penulis produktif harus siap berbicara dan mampu memotivasi orang lain. Saat menjadi penulis berkibar harus siap dikritik habis-habisan.
            Begitulah sabar dan dzikir saling berkelindan.

Taat kepada Allah dan RasulNya
            Saya sukses menulis karena saya memang pintar kok! Saya terkenal karena memang tulisan saya digemari!
            Benarkah?
            Sejak zaman dahulu kala, baik orang Jawa, China, Barat dan orang manapun dari belahan dunia mengenal prinsip “ Untung. Hoki. Lucky.” Ada banyak orang kaya, cerdas di dunia ini. Jadi kaya dengan bekerja, Jadi cerdas dengan belajar. Jadi untung dengan…?
            Hoki atau keberuntungan seseorang itu sesuatu yang ghaib. Sesuatu yang mirip tulisan saya yang sebelumnya “ Rezeki 600 juta dan 62 M”. Kadang tidak bisa ditafsirkan.
            Lho, penulis itu karyanya biasa-biasanya saja, baru juga 5 buku keluar, kok sudah difilmkan? Kok sudah bisa beli mobil dan rumah? Sementara karya saya sudah 30 lebih masih begini-begini saja.
            Tak ada yang bisa diutak atik manusia jika terkait hoki. Tetapi, setidaknya kita bisa berusaha mendekat ke arah keberuntungan dengan mencoba taat pada Allah dan Rasulnya. Taat pada yang wajib, itu terutama dan pasti. Sholat 5 waktu, puasa Ramadhan, menjauhi yang dilarang, dan seterusnya. Menambah dengan amalan-amalan sunnah seperti Dhuna, tahajjud. Ada banyak kisah pengusaha yang sukses dengan amalan rutin Dhuha, salah satunya Sandiago Uno. Ada seorang pemimpin yang sukses setelah mencanangkan gerakan dhuha dan sholat malam bagi diri dan anak buahnya.
            Kita, tak tahu dimana kunci hoki itu berada. Tapi saya ingat sekali dengan perkataan Aa Gym.
            “Kalau kita minta sesuatu sama Allah, dan tidak dikasih, emang itu karena Allah miskin? Allah itu Maha Kaya. Kalau “tangan”Nya masih tertahan di langit, coba cari terus apa yang kira-kira menahan rizqi.”
            Terus coba taat pada Allah dan RasulNya, dan kita tidak tahu di tanggal berapa bulan apa tahun keberapa hoki itu menjadi milik kita.

Tak Berbantah/Berpecah Belah
            Saya sudah pernah mengalami kegagalan ini.
            Ketika berdiskusi dengan teman-teman editor dan saya meminta program promosi. Saya ngotot buat bulletin-buletin mini, stiker-stiker untuk cover buku. Meski sebagian besar pakai kas sendiri, saya merasa yakin…ah, promosi ini pasti berjalan. Masa sih nggak bisa mendongkrak penjualan?
            Padahal bagian promosi sudah menasehati, “ mbak, sekarang promosi dengan memasang iklan yang mahal di koran atau majalah, gak efektif lagi. Yang efektif dan murah adalah lewat medsos dan komunitas-komunitas.”
            Apa yang dikatakan teman editor, teman bagian promosi, benar adanya. Ternyata, keberhasilan sebagai penulis jangan dianggap bahwa kita pun mampu meng handle semua. Ada orang-orang yang punya pengalaman lebih dan harus didengarkan, bukan dibantah sesuai kehendak kita sendiri.

Sabar
            Tsabat adalah kekokohan saat pertama kali bertemu musuh. Sabar adalah kekokohan saat berperang melawan musuh.
            Menjadi penulis yang tsabat dan teguh berarti harus sabar membaca untuk meningkatkan kapasitas diri, sabar menulis dengan tema-tema dan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, sabar untuk menelaah karya sendiri dan merenungkan kritik orang atas tulisan-tulisan kita. Allah sungguh beserta orang yang sabar.
            Sebagai seorang penulis, kita semua mungkin sudah pernah mencicipi apa makna sabar.
            Sabar membuat outline. Sabar membuat sub-bab. Sabar mencari referensi. Sabar menulis kata demi kata, kalimat demi kalimat. Sabar meng edit. Sabar mencari endorser. Sabar mencari penerbit. Sabar dengan editor. Sabar dengan bagian pemasaran. Sabar menunggu waiting list. Sabar ketika ditolak. Sabar ketika karya terbit dan tak sesuai harapan. Sabar ketika royalty kecil. Sabar ketika buku write off. Sabar ketika kita memutuskan kembali untuk menulis buku baru.
            Meski,saya merasa sungguh hikmah dan karuniaNya.
            Andai seorang penulis dengan 1 buku kayaraya bisa beli 10 mobil, 10 rumah, 10 apartemen, royalty 10 turunan tak habis. Secara teori hierarki Maslow ia sudah tak butuh apa-apa lagi. Tak butuh peningkatan kapasitas diri. Tak butuh belajar. Tak butuh menulis lagi. Lalu tak ada penulis yang mau menulis buku ke 9, 10 sebab ia sudah sangat kaya hanay dengan 1 buku! Miskinlah ilmu pengetahuan sejak saat itu. Justru, kesabaran sebagai penulis dengan buku-buku write off memacu kita untuk menulis, belajar, menulis, belajar, menulis, belajar….dan seterusnya. Lalu, ummat ini pun dihiasi oleh pemikiran-pemikiran beragam yang keluar pada produk-produk tulisan mulai tulisan ulama, pemimpin, negarawan, sastrawan, pendidik, terapis dlsb

Tidak riya’ dan sombong
            Kembali pada hoki dan keberuntungan.
            Bukan hanya karena kita semata, sebuah buku sukses. Mari kita runut.
            Jika  memiliki otak idiot, debil, imbisil dengan point IQ 30 -50, maka kita tidak akan bisa berpikir abstrak dan menemukan kata-kata. Alhamdulillah, Allah berikan pada penulis IQ setidaknya 100 point. Jika kita CP atau cerebral palsy, autis, atau sekian banyak disorder dan tak bisa focus, tak mampu konsentrasi, tak bisa menggerakkan jemari; maka tak akan bisa mengetik atau menulis. Alhamdulillah, Allah berikan kesehatan pada 100 milyar sel saraf berikut normalnya neuro transmitter sehingga otak kita tidak salah mengartikan sensasi dan persepsi. Kita mampu membuat kalimat-kalimat yang dimengerti orang lain, mampu membuat kisah yang dapat dibaca orang dan memberikan makna. Bayangkan dengan orang schizofren yang dihantui halusinasi dan delusi, ia dapat merasakan musuh-musuh dalam ceritanya berlompatan keluar. Kita, mampu menyelesaikan sebuah cerita utuh sebanyak 200 halaman sejak daftar isi hingga daftar pustaka.
            Tidak ada alasan untuk menjadi riya dan sombong.
            Semua kita niatkan untukNya. Meski, sebagai manusia normal selentingan rasa itu tentulah ada. Ah, aku sudah jadi penulis yang lumayan nih, barusan menang lomba dan dipuji-puji dewan juri. Merasa tersanjung boleh, tapi jangan lupakan nama Allah di saat kita menerima kenikmatan. Riya dan sombong, seperti semut hitam di atas batu hitam, dalam kegelapan malam. Nyaris tak tampak. Maka dzikir semoga bisa menjadi pembersih bagi kotoran hati.

Nah, siap ya jadi penulis yang sukses, insyaAllah di dunia dan akhirat!

 https://www.facebook.com/notes/sinta-yudisia/syarat-kesuksesan-penulis/10151903278162744



Alamat Email Media yang Menerima Cerpen/Puisi/Esai

Saya tulis ulang semoga bermanfaat untuk saya pribadi dan teman-teman lainnya.

Posted on27 Juli 2013 by AlamGuntur

BERIKUT alamat-alamat email redaksi koran, majalah, jurnal dan tabloid yang menerima kiriman CERPEN/PUISI/ESAI.

1. Kompasopini@kompas.co.id, opini@kompas.com

Honorcerpen Rp. 1.400.000,- (tanpa potong pajak), honor puisi Rp. 500.000,- (tanpapotong pajak–referensi Esha Tegar Putra), biasanya 2-3 hari setelah pemuatan,honor sudah ditransfer ke rekening penulis.

2. Koran Tempoktminggu@tempo.co.id

Honor cerpentergantung panjang pendek cerita, biasanya Rp. 700.000,- honor puisi Rp.600.000,- (pernah Rp. 250.000,- s/d Rp. 700.000, referensi Esha Tegar Putra),ditransfer 2 mingguan setelah pemuatan.

3. Jawa Posari@jawapos.co.id

Honorcerpen Rp. 1.000.000,- (potong pajak), honor puisi Rp. 500.000,- (referensiIsbedy Stiawan Zs), ditransfer 1-2 minggu setelah cerpen/puisi dimuat.

4. Suara Merdekaswarasastra@gmail.com

Kirimkancerpen, puisi, esai sastra, biodata, dan foto close up Anda. Cerpen maksimal10.000 karakter termasuk spasi. Honor cerpen Rp. 300.000,- (potong pajak),honor puisi Rp. 190.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatancerpen. Bisa diambil langsung ke kantor redaksi atau kantor perwakilan redaksidi kota Anda—jika ada.

5. Media Indonesiacerpenmi@mediaindonesia.com, cerpenmi@yahoo.co.id

Naskah cerpen maksimal 9.000 karakter. Honor pemuatan cerpen Rp. 500.000,-dipotong pajak. (referensi dari Yetti A.Ka, Benny Arnas, Sungging Raga, dkk)

6. Republikasekretariat@republika.co.id

Tidak adapemberitahuan dari redaksi terkait pemuatan cerpen. Sudah lama tidak memuatpuisi. Honor cerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), tetapi—pengalaman beberaparekan penulis, harus sabar menagih ke redaksi beberapa kali agar segera cairalias agak susah cair honornya.

7. Suara Karyaami.herman@yahoo.com (email terbaru, diinformasikan redakturnya di grup CC)
Menurut redakturnya honor cerpen Suara Karya sudah naik jadi Rp. 250.000,-(tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

8. Jurnal Nasionaltamba@jurnas.com, witalestari@jurnas.com

Honorcerpen Rp. 400.000,- (potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untukkonfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

9. Pikiran Rakyatkhazanah@pikiran-rakyat.com

Honorcerpen Rp. 300.000,- (tanpa potong pajak), hubungi bagian keuangan via teleponuntuk konfirmasi pencairan honor setelah 2-3 hari dimuat, honor ditransferseminggu setelah konfirmasi, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

10. Tribun Jabarcerpen@tribunjabar.co.id, hermawan_aksan@yahoo.com

Selain ada cerpen berbahasa Indonesia setiap Minggu, juga ada cerpen bahasaSunda setiap hari Kamis bersambung Jumat. Honor cerpen Rp. 200.000,- (tanpapotong pajak). Honor ditransfer 1 minggu setelah dimuat.

11. Kedaulatan Rakyatnaskahkr@gmail.com, jayadikastari@yahoo.com
Panjang cerpen maksimal 5.000 karakter dengan spasi. Honor cerpen Rp. 400.000,-

12. Joglo Semar (Yogyakarta)harianjoglosemar@gmail.com

Honorcerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

13. Minggu Pagi (Yogyakarta)we_rock_we_rock@yahoo.co.id

Terbitseminggu sekali setiap Jumat. Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung kekantor redaksi.

14. Radar Surabayaradarsurabaya@yahoo.com, diptareza@yahoo.co.id

Honorcerpen Rp. 200.000,- (potong pajak) . Honor cair seminggu setelah dimuat.

15. Lampung Postlampostminggu@yahoo.com

Menerimacerpen, puisi, dan esai. Honor cerpen Rp. 200.000,- Honor puisi kalau tak salahjuga Rp. 200.000,- Sekarang honor sudah ditransfer langsung oleh bagiankeuangan, paling lambat 1 minggu setelah dimuat. Jika belum, silakan emailbagian keuangan di emil_lampost@yahoo.com

16. Padang Ekspresyusrizal_kw@yahoo.com, cerpen_puisi@yahoo.com

Honorcerpen Rp. 100.000,- s/d Rp. 125.000,- honor puisi Rp. 75.000,- hubungi redaksivia email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggalpemuatan cerpen, bisa diambil langsung, atau minta tolong teman mengambilkanhonor ke kantor redaksi.

17. Haluan (Padang)nasrulazwar@yahoo.com

Honorcerpen Rp. 150.000,- honor puisi Rp. 100.000,- hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatancerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

18. Singgalang (Padang)hariansinggalang@yahoo.co.id, a2rizal@yahoo.co.id

Honor cerpen Rp. 50.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

19. Riau Posbudayaripos@gmail.com, kabut.azis@gmail.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

20. Analisa (Medan)rajabatak@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

21. Sinar Harapanredaksi@sinarharapan.co.id, blackpoems@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

22. Jurnal Cerpen Indonesiajurnalcerpen@yahoo.com, jurnalcerita@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 250.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

23. Majalah Horisonhorisoncerpen@gmail.com, horisonpuisi@gmail.com

Honor cerpen Rp. 350.000,- honor puisi tergantung berapa jumlah puisi yangdimuat, biasanya dikirimi majalahnya sebagai bukti terbit. Hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor atau bisa diambil langsung kekantor redaksi, dan kadang honor dikirim via wesel jika tidak ada nomerrekening.

24. Majalah Esquirecerpen@esquire.co.id

Honor cerpen Rp. 800.000,- (potong pajak). Jika akan dimuat ada konfirmasi dariredaksi.

25. Majalah Sabilielkasabili@yahoo.co.id

Honor cerpen Rp. 100.000,- Honor ditransfer 3 bulanan sejak dimuat.

26. Majalah Suara Muhammadiyahredaksism@gmail.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

27. Majalah Ummikru_ummi@yahoo.com

Tema cerpen seputar keluarga dan rumah tangga. Honor cerpen Rp. 250.000,-(dipotong pajak) ditransfer paling telat satu bulan setelah pemuatan. Adakonfirmasi jika akan dimuat.

28. Majalah Kartiniredaksi_kartini@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 350.000,- Sekarang honor ditransfer ke rekening penulissekitar 3 bulanan atau jika belum juga silakan hubungi redaksi via email atausosial media Kartini. Ada konfrimasi jika akan dimuat.

29. Majalah Aliamajalah_alia@yahoo.com

Honor cerpen Rp. 300.000,- Ada konfirmasi pemuatan.

30. Majalah Feminakontak@femina.co.id

Honor cerpen Rp. 850.000,- dan cair seminggu setelah dimuat. Ada konfirmasijika akan dimuat dan menanda-tangani surat pernyataan keaslian karya di atasmatrai.

31. Majalah SekarSekar@gramedia-majalah.com (info dari Teguh Affandi “S”-nya besar)

Honor cerpen Rp. 400.000,- dibayar sebulan setelah majalah terbit. Redaksi akanmengirim sms jika karya akan dimuat.

32. Majalah Storystory_magazine@yahoo.com

Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Konfirmasi pemuatan cerpen via telepondari redaksi Story. Antrian pemuatan panjang, bisa 1-2 tahun. Honor cerpen Rp.250.000,-

33. Majalah GadisGADIS.redaksi@feminagroup.com

Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Honor untuk Percikan (cerpen mini tigahalaman) Rp. 500.000,- Honor untuk Cerpen Rp. 800.000,- ditransfer 2-3 minggusetelah majalah terbit.

34. Majalah Annida-onlinemajalah_annida@yahoo.com

Ada konfirmasi pemuatan cerpen via email redaksi Annida-online. Honor cerpenRp. 50.000,- maksimal sebulan setelah pemuatan honor sudah ditransfer.

35. Majalah Bobobobonet@gramedia-majalah.com

Honor cerpen Rp. 250.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

36. Kompas khusus Cerpen Anakopini@kompas.co.id, opini@kompas.com

Pada subjek email ditulis CERPEN ANAK: JUDUL CERPEN. Honor cerpen Rp. 300.000,-Resensi buku anak honor Rp. 250.000,- Honor cair tiga hari setelah pemuatan.

37. Tabloid Novanova@gramedia-majalah.com

Honor cerpen Rp. 388.000,- Honor ditransfer sebulan setelah dimuat.

38. Tabloid Cempaka (Jawa Tengah)sontrotku@gmail.com

Honor cerpen Rp 135.000, harus ditagih ke redaksi. Ada konfirmasi pemuatan.

39. Inilah Koran (Jawa Barat)inilahkoran@inilah.com, redaksijabar@inilah.com

Honor: 100.000 (mhasiswa)-150.000(umum). Lebih baik minta dicairkan pada temanyang berdomisili di Bandung.

40. Majalah HAI (Majalah Cowok)cerpen_hai@yahoo.com

Dengan spesifikasi: panjang tulisan maksimal 6000 karakter (berikut spasi).
6000 – 9000 karakter, ketik 2 spasi, kertas folio/A4 format rtf.
Kirim via e-mail dengan subjek CERPEN
Terbit tiap Senin.

41. Majalah Aneka Yes!aneka@indosat.net.id or yess_pals@yahoo.com dengan subjek FIKSI

-Cerpen maksimal 7 hlm folio spasi ganda
-Sertakan pernyataan cerpen orisinil dan belum pernah dipublikasikan danbermaterai
Jika dalam waktu 3 bulan tidak dimuat, berarti cerpen tak layak muat.

42. Majalah CHICcerpen_chic@yahoo.co.id

Cerpen metro-pop, ketik 2 spasi. Atau Maks. 9rb CWS halaman A4

43. Tabloid Gaultabloid.gaul@yahoo.co.id

cerpen teenlit, maks. 8 hal. Folio, ketik 1,5 spasi, sekitar 10.000karakter+spasi

44. Majalah Kawankucerpenkawanku@gmail.com

Cerpen remaja, maks. 8 halaman A4, ketik 2 spasi.
Cantumkan identitas lengkap, alamat, dan nomor rekening
Jika 3 bulan tidak dimuat, berarti cerpen tak layak muat.

45. Wonder Teensmajalah.teen@gmail.com, majalah.teen2@gmail.com
Cerpen teenlit, maks. 6 hal A4, ketik1,5 spasi.


https://www.facebook.com/notes/devy-nadya-aulina/alamat-email-media-yang-menerima-cerpenpuisiesai/427881100657239
 

Tuesday, October 8, 2013

Tentang ODOJ (One Day One Juz)

Kini, tilawah mengkhatamkan AL Qur'an minimal satu jus per hari, bukan hal yang sulit lagi. Bersama teman-teman yang semangat bertilawah di dalam sebuah grup media online, whatsapp, kebiasaan itu bermula.

Kurang lebih sebulan lalu, seorang teman mengajak saya bergabung dalam sebuah grup ODOJ (one day one juz), spontan saya langsung menerimanya. Sebenarnya saya sudah lama tahu ada grup ODOJ ini, tapi belum bisa mendapatkan grup sendiri dan hanya menjadi peserta cadangan karena grup yang menawari saya sebelumnya sudah penuh. Ketika ada grup baru yang dibuka, saya langsung 'nyemplung' dan berazzam (bertekad) untuk belajar istiqomah.

Sebelum ikut program ODOJ, saya sudah memiliki target tilawah harian, namun seringkali target itu hanya terlewat begitu saja karena 'alasan' pekerjaan yang tiada henti. Subhanallah, setelah mengikuti program ini, target minimal satu juz bisa tercapai, meski kadang lewat dari deadline grup ketika laporan. di sinilah kami memaksa diri, mencapai target apapun keadaan yang sedang terjadi.

Mengenai ODOJ, di dalam grup ada 30 orang dengan satu admin yang bertugas membagi kewajiban tilawah kepada semua peserta ODOJ. Admin harus aktif di dalam grup dan rajin mengingatkan semua anggota jika menjelang deadline masih banyak yang belum setor bacaan tilawah. Grup ODOJ pertama saya dimulai dari waktu Subuh dan pelaporan tilawah maksimal Subuh esok harinya. Beberapa jam menjelang deadline, teman-teman yang belum selesai tilawah dipersilahkan laporan di grup jika juz yang menjadi kewajibannya ingin dilelang oleh teman yang lain untuk dibantu mengkhatamkan. begitu juga jika ada teman yang sedang berhalangan, bisa melelangkan juznya. Namun tidak sedikit juga teman-teman, termasuk saya, tetap tilawah meski sedang halangan dengan menggunakan mushaf digital melalui HP/laptop/ipad. Hal ini tergantung pemamahan dan keyakinan masing-masing, menurut ulama yang dianut.

Subhanallah, energi yang luar biasa mengalir melalui grup ODOJ ini. Sebuah ibadah berjamaah tanpa tatap muka, menyatukan ukhuwah (persaudaraan) yang begitu indah, teman baru, saudara baru, ilmu baru, semua ada di sana. Tidak hanya tilawah, kami bisa berbagi apapun di sana, terutama berbagi semangat dan beribadah.

Masih terngiang dengan jelas, ketika grup ODOJ saya masih berjalan satu pekan, saya mendapatkan berbagai macam kemudahan dari Allah di setiap urusan. Mulai dari urusan finansial, pekerjaan, keluarga, dll. Sagat berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Ketika mendapati masalah dan seringkali galau, sekarang sudah tidak lagi. Dan luarbiasanya, mayoritas semua teman-teman ODOJ saya juga merasakan hal yang sama. Sungguh benar, jika kita mendahulukan Allah, mencintai Allah, maka Allah akan mendahulukan kita, akan mencintai kita. Luar biasanya lagi, saat suami saya juga mulai mengikuti program ODOJ di grup ikhwan (laki-laki), hari-hari kami di rumah penuh dengan tilawah jika belum setoran tilawah ke grup ODOJ. Subhanallah, saat-saat seperti itu, semuanya terasa sejuk dan 'adeeem'. Kami akan saling menanyakan kabar tilawah jika menjelang tidur, jika target belum tercapai, kamipun berlomba menyelesaikan target masing-masing. Subhanallah. Sebelum ini, kami terbiasa dengan target sendiri-sendiri dengan suasana yang lebih 'sate' : sithik-sithik nyante :D

Tidak terasa beberapa pekan yang lalu, grup ODOJ saya genap satu bulan dan masing-masing dari kami bisa khatam minimal 1 kali 30 juz dalam sebulan. Subhanallah, ibarat menuai tabungan yang sudah lama kami rindukan. bermula dari sana, terbesit dalam pikiran, ingin mengajak teman-teman yang mungkin belum dan mau ikut program ODOJ, dengan ijin suami saya memberanikan diri membuka grup ODOJ baru dan otomatis saya harus menjadi admin.

Sebelumnya saya berpikir panjang, menjadi admin ODOJ itu tidak mudah, kadang harus rela begadang untuk mengontrol grup apakah sudah berjalan dengan baik, semua sudah setor atau belum dan harus siap menerima lelangan setiap saat atau menawarkan lelangan di dalam grup. Istiqomah lebih haus ditingkatkan. Tidak hanya itu, jika membuka grup ODOJ baru, saya harus bisa dan komitmen minimal 2 juz per hari. Serasa diri belum sanggup kalau mengingat tanggung jawabnya yang besar. Namun dengan niat bersama-sama dalam kebaikan, saya benar membuka grup baru. Dalam waktu 2 hari, 30 kursi yang saya tawarkan langsung penuh dan ada beberapa teman yang belum bisa gabung karena sudah terlambat.

Alhamdulillah, grup kedua ini sudah berjalan kurang lebih selama sepekan. Agak ngos-ngosan juga ternyata menjadi admin dan minimal 2 juz dalam sehari, subhanallah. Apalagi saat puteri saya kemarin sakit dan saya juga sedang tidak sehat, subhanallah, sensasi yang luar biasa ketika mengawal ODOJ ini. Sempat, handphone sebagai media utama menjalankan ODOJ bersama teman-teman mendadak bermasalah, namun sangat lega saat bisa normal kembali. Luar biasanya lagi, sekarang handphone malah 'ngamar' di counter karena tiba-tiba saja tidak bisa nyala sama sekali. Subhanallah. Mungkin memang bagian dari keistiqomahan :-)
Namun saya yakin, alhamdulillah dan insyaAllah, semua akan dimudahkan dan semoga istiqomah menjalankan ikhtiar dan juga kewajiban dengan baik. Aamiin

"Semoga kami bisa istiqomah Ya Rabb, aamiin."

Begitulah, sedikit cerita tentang ODOJ yang berefek luar biasa ini. Menuliskan tentang ODOJ ini tidak ingin berniat riya' atau sombong sama sekali. Saya hanya ingin berbagi, tentang salah satu sisi kebahagiaan hidup yang lama dicari oleh setiap orang, ada di sini. Mendekat dengan Illahi, melalui kalam yang suci. Al Qur'an.

Hidup hanya sekali, kalau menunggu nanti dan esok hari, apakah kita yakin akan memiliki semua hari?



Berikut saya cantumkan sebuah tulisan tentang ODOJ dari seorang teman peserta ODOJ juga yang luar biasa,

***
Kembali kepada mengapa harus satu juz dalam sehari? Secara sederhana dikatakan begini Al-Qur’an itu berapa juz? 30 juz…lantas satu bulan ada berapa hari? Kita ambil rata2nya, 30 hari. Mengapa kita harus satu bulan harus mengkhatamkan membaca Qur’an satu kali? Dalam hadits dikatakan: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)

Menurut hadits di atas, kita dilarang mengkhatamkan Al Quran lebih dari 30 hari. Karena bila kita membaca Al Quran kurang dari 1 juz per harinya, kita akan kehilangan ruh dan akan menjauh dari Allah. Selain itu, kita juga dilarang untuk mengkhatamkan Al Quran kurang dari 3 hari.