Friday, March 19, 2010

generasi Emas ITS


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, satu2nya Tuhan penguasa sekalian alam, Yang MAha Kuasa, MAha Berkehendak atas segala sesuatu. Begitu pemurahnya Allah, dengan anugerah yang diberikanNya. Meski entah sadar atau tidak, untuk salah dan khilaf yang telah diri ini lakukan, namun Dia sungguh Maha Penyayang. Pemilik Cinta dan Kasih Sayang yang tidak diragukan lagi. Tidak pilih kasih, dan selalu adil.

Aku berucap syukur padaNya, study-ku di Matematika ITS sudah selesai, tercatat tanggal 13 Maret 2010 aku berdiri di Graha ITS, menjadi salah satu mahasiswi yang diwisuda, dah teah dinyatakan lulus dari ITS. Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah, orang tuaku bahagia, begitu juga dengan orang-orang yang aku sayangi, yang menunggu kelulusanku.

Sekarang, pengabdianku yang baru dimulai, pada masa baru, dunia yang sesungguhnya, bukan di bangku belajar kampus lagi, tapi, pada bangku kehidupan yang aku masih belum tahu bagaimana warna dan bentuknya.

Allah, bimbinglah aku menuju perjuanganku yang baru
untuk impianku selanjutnya...
Allah, berikanlah petunjukMu selalu...
untuk setiap kaki, tangan, dan hati ini melangkah
Allah, berkatilah orang tuaku...
ijinan diri ini membahagiakan beliau berdua
Allah, hamba memohon kelapanganMu untuk perjuangan ini...
perjuangan yang baru, dengan tantangan baru

Bismillah...
hamba memohon ijin masa dan ridho dariMu...
amiiin...

teruntuk, agamaMu, ummatMu, dan orang2 yang aku sayangi...

LOading...
menuju impian selanjutnya...

Bismillah...

Tuesday, March 16, 2010

bertahan...


Hari ini begitu melelahkan, dengan seabrek undangan ini itu, sedikit menyenangkan, tp juga ada yg sebaliknya, karena ada appoinment yang mengecewakanku. but it's ok, hanya rangkaian pembelajaran menuju kesuksesan belajar istiqomah insyaAllah.
Pagi ini...
kuikuti rangkaian 'dauroh' yang diselenggarakan di kampus, meski dengan terkantuk-kantuk. Kumanfaatkan momen itu untuk berjualan baju muslim dan pulsa. hehehe... sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui...
Alhamdulillah, ada yang laku... ^_^
Dalam aktifitas di hari libur yang tetap padat, aku teringat ucapan seorang adhek, "melakukan segala sesuatu dengan niat ikhlas, mencari ridhoNya mbak, biar yang kita lakukan bermanfaat. Mungkin karena terlalu banyak kegiatan yang mbak lakukan, sehingga melupakan tujuan utama amanah tersebut. Nah, di situ lah nilai yang hilang. Sehingga yang terasa adalah capek dan serba kekurangan waktu. Itu tandanya kurang barokah."
glek  !
kontan saja kaget aku mendengar kalimat itu, karena aku takut apa yg aku lakukan sia-sia. Aku tidak mau seperti itu. Sehingga yang harus aku lakukan adalah tetap konsisten dengan plan, dan selalu melantunkan doa dalam setiap amanah, biar barokah. AMiin
HAri ini, kuucapkan terimakasih yang tak terhingga pada seorang teman yang telah membantu adhek lesku menyelesaikan tugas skulahnya. Tugas membuat web dari macromedia yang aku masih bingung, alhamdulillah... beres...
Terimakasih teman'
pelukan kasihmu menghangatkanku,
serasa aku tak mau beranjak dari kasih sayang ini.
Kau sangat tekun, pengertian,
rela berkorban,
n semoga barokah.
Amiin
sukses selalu teman...
semoga setiap apa yang kita cita-cita kan didengar olehNya, dan kita diberi kemudahan meraihnya...
amin Ya Rabbal 'alamiin
(16 Maret 2010)

Wednesday, March 10, 2010

rindu



Aku terbangun, dari rehatku pagi ini. Sepertiga malam yang dicari banyak orang, umat muslim, karena di waktu ini lah, sangat istimewa, berpeluk rindu padaNya.
Semalam ternyata aku ketiduran, dalam tumpukan buku yang menemani, entah mungkin dia protes, karena belum aku bereskan saat aku tidur. Kemarin memang sangat crowded aktivity-ku. hingga makan pun, serasa tak ada waktu untuk menjamahnya. Tapi alhamdulillah, dalam sela aktifitasku, rizky datang yang memaksaku untuk memaksaku ke dalam perut. Itu lah sifat kuirang baik yg aku punya, kalau sudah aktifitas membludak, makan pun sampai lupa, serasa sayang waktu terbuang hanya untuk makan. Padahal itu gak boleh... hemmm...
Aku melihatmu dalam mimpiku
entah siapa dirimu
yang membuatku sangat rindu
ingin segera bertemu denganmu
tapi bukan pertemuan yang biasa
pertemuan yang luar biasa
yang indah buat diri kita, untuk masa depan kita
dengan ijinNya,
membangun asa bersama dalam kasih
meraih mimpi bersama dalam cinta
menghadapi problematika dalam kebersamaan cinta
hingga berbahagia
meraih ridhoNya...
"Ya muqollibla qulub, tsabbit qalbi 'ala diini kullik..."
Allah, ini lah anugerah rasa indah yang kau beri
semoga barokah, dan tolong jagalah
rasa ini, untuknya, saat kami bertemu nanti...
karena yang bisa diri lakukan saat ini...
masih bersiap diri, menjadi yang terbaik,
untuk dirinya nanti...
aku akan sabar menanti...
dalam perjuangan ini...
hingga Kau memberi yang pasti

Monday, March 8, 2010

Bapak dan Anak


mengurai selembar kisah, perbincangan seorang anak dan bapak, tentang hakikat.
Adzan maghrib mengalun indah, mengumandangkan seruan ibadah kepada Sang Khalik. Mega di ufuk barat berangsur-angsur tenggelam, menyambut datangnya malam. Seorang gadis manis jelita, yang sedang pulang ke padepokan orang tuanya, sibuk dengan buku-buku di meja ruang tamunya. Di sebelahnya ada bapaknya tercinta yang sedang menemaninya.
"Ayo sholat nak, adzan lho..." kata sang bapak menghentikan aktifitas anaknya.
"iya Pak, monggo..." sambut sang anak dengan senyum manisnya.
Keduanya pun, mengantri mengambil air wudhu di belakang rumah, bergantian dengan ibu dan adiknya yang ternyata sudah duluan mau mengambil air wudhu. Kemudian dengan santun dan khusuk keluarga itu menunaikan shalat maghribnya.
"Allah, yang Maha Pengampun, maafkalah semua salah dan khilaf diri ini. YA Allah, penguasa sekalian alam Yang Maha Agung, periharalah, jagalah orang tuaku, berikanlah umur yang panjang dan barokah kepada keduanya, dan diri ini. Muliakanlah bapak ibu hamba dalam barisan ummatMu yang mulia. Ijinkan diri ini memiliki masa bersama beliau berdua, saudara dan juga keluarga, berikhtiar meraih mimpi dan cita bapak ibu hamba pada diri ini Ya Allah. Hamba adalah makhluk yang lemah, hanya kepadaMu diri ini bersimpuh... Amiin. " begitu sang gadis mengalunkan doa dalam kidung ibadah padaNya, dalam sujud shalatnya.
sedikit hiruk pikuk masyarakat desa malam hari, anak2 yang berangkat ngaji, beberapa mengayuh sepeda 'pancal' kesukaannya, dan tak jarang pula yang bergontai ria dengan motor kesukaannya. Nyanyian alam, kodok dan jangkrik pun ikut menemani aktifitas malam yang menyejukkan.
Makan malam berjalan begitu mesra dalam keluarga sang gadis, dengan menu 'bobor' dan sambal 'ulek', tidak lupa dengan krupuk makanan favoritnya, menjadi menu kehangatan malam itu. Sang gadis, adalah seorang mahasiswi yang segera menyandang gelar sarjananya, yang diimpikannya, dan impian orang tua beserta orang2 terkasihnya. Selepas mengurai kehangatan dalam makan malamnya, masing2 anggota keluarga itu kembali ke aktifitasnya. Sang ibu kembali menekuni gelutannya di mini toko yang ada di sudut rumah itu, melayani para pembeli yang berbelanja kebutuhan sehari-hari, atau hanya sekedar berkunjung ke mini toko untuk bersilaturrahmi antar tetangga.
Sang gadis melanjutkan kesibukannya bersama buku-buku yang masih berserakan di meja ruang tamu, bagian depan rumah. Sang bapak menemaninya, kadang perbincangan kecil pun terlontar seputar kesibukan sang bapak, sang anak, dan aktifitas keluarga, hingga obrolan kabar tetangga. Hingga entah dari mana awalnya, perbincangan pun memusat seputar adat jawa yang masih kental di kampung dan desa2 sekitarnya.
"Nak, kita hidup ini, tujuannya untuk apa sih?" sebuah pertanyaan muncul dari sang Bapa kepada anaknya.
"wah, bapak ngetes nie," dengan sedikit tawa sang gadis menjawab.
"lah, tanya beneran kok begitu to nduk, jawabnya. Kamu kan sudah gedhe, sebentar lagi sarjana, masa menjawab gitu aja lama. Bapak ini pengen tahu, sejauh mana kamu memaknai hidupmu sampai detik ini, terutama dengan Islam yang engkau anut sejak kecil," dengan santun sang bapak menegaskan pertanyaannya.
"iya Pak, sejauh ini, saya selalu meniatkan apa pun yang saya lakukan, hanya untuk allah semata, selain sangat berharap untuk kebahagiaan kita dunia dan akhirat. Saya ingin melihat bapak ibu bangga dengan saya, berjuang maksimal untukNya, untuk Islam, dan untuk orang2 yang saya sayangi. kenapa bapak tanya begitu? " jawab sang gadis pelan meyakinkan bapaknya.
"Begini lo nduk, bapak lihat kamu sibuuuuuk sekali. Melakukan ini itu, untuk impian ini itu, bapak hanya takut, kamu terlalu aktif tapi melupakan sejatinya hidup kita ini untuk apa. Bapak bangga kamu aktif, kamu mengejar impian, tapi dalam itu semua, jangan sampai melenakanmu, jangan sampai lupa kewajiban utamaMu, beribadah. beribadah hanya kepadaNya, apa pun yang kamu lakukan, sejatinya harus untuk mencari ridhoNya. Kalau kamu hanya obsesi mengejar impian semata, capek dan perjuanganmu hanya akan sia-sia. Kamu harus terus belajar, apa pun yang kamu lakukan, jangan sampai terlena, harus selalu mecari ilmu, seimbang umum & agama, seimbang dunia dan akhirat. dan kamu harus selalu ingat, akhir itu lebih baik daripada awal. apa pun ikhtiar yang kamu lakukan, lakukanlah proses yang sungguh-sungguh, dan proses yang baik, setelah itu, jangan sekali-kali mendekte Allah untuk hasil yang kamu inginkan. Setelah ikhtiar, pasrah dan tawakkalah padaNya."
"kamu tahu kan nduk, sekarang ini Islam macam2. Ada aliran ini itu, paham itu, tapi tetap dalam Islam. Tidak penting kamu, kita, termasuk yang mana, yang terpenting adalah, kita beribaah hanya pada Allah, dan hidup dengan pedoman Al Quran & sunnah rasulullah. Ada NU, muhammadiyah, ini, itu, selama tidak mengejarkan ajarannya tidak melenceng dari Al Quran & sunnah, perkuatlah iman di hati dengan keyakinan yang dimilik. Tidak usah memperdebatkan aliran ini benar, aliran ini salah, tidak lah seperti itu. Cukup, jadikan AL Qur'an dan sunnah sebagi pegangan. Hati2 lo nak, jangan terlalu larut dalam aktifitas dunia yang berlebihan. Niatkan semuanya hanya untuk Allah semata. Semoga langkahmu selalu dimudahkan olehNya." begitu dengan semangat 45 sang ayah menjelaskan kepada anak gadisnya.
"amiin, iya Bapak, saya juga selalu berusaha bisa seperti apa yang Bapak sampaikan tadi. Semoga Allah memudahkan semuanya, amin." jawab sang gadis singkat dan pasti.
Begitu mengasyikan perbincangan sang bapak bersama anak gadisnya. Gadis yang diharapkan kiprahnya untuk agama, keluraga, dan masyarakatnya.

puji syukur padaMu Ya Allah

Alhamdulillah, puji syukur padaMu Ya Allah,
masih terngiang di ingatan nie, beberapa rizki darimu pasca sidang Tugas Akhirku yang raip entah kemana, sekarang engkau telah menggantinya lengkap, puji syukur padaMu Ya Allah.
barang2 ini adalah titipanMu, semoga hamba bisa memanfaatkannya dengan baik, untuk perjuangan ini. meraih ridhoMu, dengan ikhtiar terbaikku menapaki augerah masa dariMu ini. Bismillah Ya Allah, hamba memohon masa dariMu,untuk bisa berbuat lebih banyak, dan bermnfaat untuk orang banyak, ummatMu Ya Allah. Mohon ijin dariMu Ya Allah.
Allahurabbi...

Thursday, March 4, 2010

kangen









K III / 52 Surabaya (27 Januari 2010 : 14.30 WIB)

Sore ini aku merasa kesepian.... Akhirnya, kuhentikan pekerjaanku sejenak, aku bergelut dengan kompi perjuanganku, menulis menjadi lampiasan kesepianku, toots ini, yang menjadi pelampiasan kangenku, yang menemaniku setiap waktu.

Pasca sidang tugas akhir-ku satu hari yang lalu, dan semenjak tiga barang kesayanganku raib diambil orang, entah sekarang dimana, aku sangat kesepian. Kartu SIMcard-ku yang baru pun juga belum bisa aktif, jadi aku belum bisa menelfon orang-orang terkasihku. Karena jika menelfon dengan nomor yang lain, pasti akan sangat mahal tarifnya. Yach... diuji kesabaranku...

Semalem, abangku memberikan surprice HP baru untukku, meski biasa, tapi luar biasa karena kasih sayangnya. Aku sampai menangis terharu di hati ini, karena tak mungkin aku teteskan air mataku di depan orang banyak di warung tempat kami makan.
Terimakasih abang, semoga Allah selalu menjagamu, dan Allah akan membalas kebaikan hati dan kasih sayangmu padaku.

Aku kangen, yang biasanya sewaktu2 aku bisa mengunjungi saudara dan teman2ku lewat HP-ku. Sekarang, belum bisa lagi. Nomor merepun tak ada semuanya. Di phonebook-ku hanya ada beberapa, dan semuanya ada di Hpku yang lama. Aku kangeeeeeeen...

Kesepian ini, sangat menggangguku, seperti sekarang ini, masih dalam aktifitas revisian tugas akhirku, nongkrong sendiri di depan komputer, tidak ada yang menemaniku, hiks, karena aku gak bisa online.  Tapi mungkin ini hikmahnya, supaya aku segera menyelesaikan revisiku, tanpa sms-an, tanpa fb-an, tanpa YM-an, tanpa email-an, bahkan tanpa telfon2-an. Tapi kalau kesepian begini, bete juga ternyata...
Hufhhh...
Jadi ingat salah seorang seniorku yang memberikan advise-nya padaku beberapa waktu yang lalu, saat aku membuat status di fb, makan sendiri, jalan-jalan sendiri, beliau bilang, ”makanya cepet nikah, biar ada yang nemenin kalau makan.” hehehehehe... hanya kuberikan senyuman saja saat itu. Karena nikah butuh proses pikirku, gak serta merta kalau pengen nikah ya nikaaaah... gak gitu kan ?yach, semuanya butuh proses.

Tiba2 saja hujan mengguyur kampung kos-ku dan sekitarnya, dingin, gelegar petir yang selalu tidak mau pisah dengan kekasihnya, hujan. Sedang aku, masih dalam kesendirianku, penantianku yang merajuk sebuah perjuangan. Sabarlah hati, sabar lah jiwa, akan ada masa yang indah untuk semuanya. Jagalah diri, bentangkan asa dan perjuangan untuk menjemput kekasih hatimu, kelak.

Sang pangeran, yang merasa satu tulang rusukmu hilang...
Aku di sini... {emang beliau dengar..? xixixixi...}
Aku merindukanmu...
Kau pun pasti merindukanku...
Aku di sini menantimu, dalam perjuanganku...
Aku akan berjuang untukmu...
Yang terbaik untukmu...
Menjaga semuanya untukmu...
Semoga Allah menjagaku selalu, dan dirimu...
Wherever you are…
Whenever you are...
Semoga Allah menyatukan kita dengan proses yang baik…
Dengan cara yang tepat, dan saat yang tepat...
Suatu saat nanti...
Amiiin...

Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat !!!